Di Tengah Wabah COVID-19, Waspadai Gejala dan Ciri Demam DBD
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA – Memasuki musim pancaroba, ancaman demam berdarah (DBD) perlu diwaspadai masyarakat. Data dari Kementerian Kesehatan mencatat ada 100 hingga 500 kasus DBD per hari.
Penting bagi masyarakat terutama orang tua mengenali ciri dari demam berdarah. Mengingat saat ini Indonesia tengah menghadapi pandemi COVID-19. Lalu bagaimana ciri dari DBD?
Ahli infeksi dan pedriati tropik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K) mengatakan bahwa berbeda dengan gejala COVID-19 yang saat ini masih terjadi penularan, pada kasus penyakit akibat virus SARS-CoV-2 lebih ke sistem saluran napas atas. Sedangkan gejala pada DBD, ini lebih demam dan pendarahan kulit yang perlu diwaspadai, seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar.
Sementara itu, gejala penderita DBD biasanya mengalami panas mendadak, kadang disertai muka merah, nyeri kepala, nyeri di belakang mata, muntah-muntah dan biasanya bisa disertai pendarahan.
Baca Juga: #IndonesiaSiapPeoplePower, Ormas Siap Gelar Aksi Batalkan RUU HIP
"Itu yang tidak ada pada COVID, pendarahan spontan, mimisan, gusi berdarah, atau timbul bintik-bintik merah di kulit, itu bisa terjadi," jelas Mulya, dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional Jakarta, Senin 22 Juni 2020.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa suhu badan akibat demam bisa mencapai 40 derajat. Panas yang tinggi ini kata dia, menunjukkan infeksi virus tinggi di dalam tubuh penderita. Apabila menemui kondisi ini (demam tidak turun hingga tiga hari) penderita meminum air dan jangan sampai dehidrasi.
"Awasi asupan minum, kalau hari ketiga dia kurang minum, akhirnya pasti ada gejala-gejala tanda bahaya, warning sign kita sebutnya. Kedua awasi buang air kecilnya, normal biasanya kalau cukup asupan cairannya, dia 4 sampai 6 jam harusnya buang air kecil, dan awasi aktivitasnya," pesannya.
Namun, apabila gejala semakin memburuk seperti muntah terus menerus dan tidak buang air lebih dari 12 jam, masyarakat perlu berhati-hati dan penderita segera mendapatkan perawatan medis.
“Nah kalau demam 2 sampai 3 hari tidak membaik, segera ke rumah sakit,” kata dia.
Bahaya lain dapat diamati melalui gejala berupa sakit perut, letargi atau lemas, pendarahan spontan, pembesaran perut, hati dan ada penumpukan cairan. Penderita yang mengalami kondisi tersebut bisa berdampak pada fase kritis.