Jakarta Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang
- Pixabay
VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG kembali menginformasikan prakiraan cuaca untuk hari ini, Selasa 23 Juni 2020.
Lewat website nya, BMKG mengabarkan agar masyarakat waspada akan potensi terjadinya hujan disertai kilat dan petir di sejumlah wilayah di Indonesia.
Daerah yang berpotensi diguyur hujan termasuk wilayah Jakarta. Tak cuma diguyur hujan disertai petir, BMKG juga memberikan peringatan dini akan adanya angin kencang di wilayah Jaktim dan Jaksel pada siang dan sore hari
Untuk Bali, BMKG juga mengungkapkan warga sekitar harus waspada potensi angin kencang di pesisir selatan Bali dan potensi tinggi gelombang laut mencapai 2 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali, Selat lombok, Selat Badung dan Samudera Hindia Selatan Bali.
Baca Juga: Korea Selatan Diterpa Gelombang Kedua Pandemi COVID-19
Sementara Bangka Belitung, waspada potensi hujan lebat disertai petir atau kilat pada pagi, siang dan dini hari di seluruh wilayah Kabupaten Bangka Barat dan Bangka
Banten juga diinfokan agar waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian utara dan Kabupaten Lebak bagian tengah dan utara. Tak hanya itu, BMKG juga memberikan peringatan diri agar masyarakat juga waspada dengan angin kencang di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Selatan hingga waspada gelombang tinggi di Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan.
Pada 23 Juni 2020 hari ini, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat hingga Papua, juga diprediksi bakal diguyur hujan lebat dan dapat disertai kilat atau petir juga angin kencang.
Biar Tak Hujan saat ke TPS, Pemprov Jakarta Siapkan Rekayasa Cuaca di Hari Pilkada
Rekayasa cuaca akan menjadi bagian penting dalam mitigasi risiko cuaca ekstrem yang dapat mengganggu mobilitas masyarakat menuju tempat pemungutan suara (TPS).
