Pemuda Tanggung Bantai Terapis Pijat Gara-gara Tip Seks Oral
- VIVAnews/Nur Faishal
VIVA – YF (19), pemuda yang merupakan warga Surabaya ditangkap polisi di Mojokerto, Jawa Timur, pada Rabu, 17 Juni 2020 karena disangka membunuh seorang terapis berinisial M (33) di sebuah rumah kontrakan di kawasan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya pada Selasa malam, 16 Juni 2020. YF disebut panik dan kesal karena diminta tip yakni merujuk sejumlah uang yang biasa diberikan pelanggan karena merasa terbantu oleh pelayan atau penyedia jasa. Gara-gara tip itu kata pelaku, dia akhirnya membunuh korban.
Wakapolres Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hartoyo mengatakan, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Selasa malam kira-kirapukul 23.00 WIB. "Laporan masuk ke Polsek Lakarsantri sekitar pukul sembilan (Rabu)," kata Hartoyo di Markas Polrestabes Surabaya, Jatim pada Rabu petang, 17 Juni 2020.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi diketahui bahwa tersangka adalah YF. "Alhamdulillah sebelum 1 x 24 jam pelakunya berhasil kita amankan di Mojokerto, setelah ada informasi dari orang tuanya bahwa yang bersangkutan ada di Mojokerto," ujar Hartoyo.Â
Sementara itu, YF mengaku bahwa mulanya ia berkenalan dengan korban melalui Facebook. Kala itu, ia memang tengah mencari pemijat wanita. Singkat cerita diperoleh kesepakatan tarif memijat Rp950 ribu selama 90 menit dengan ketentuan korban yang datang ke rumah kontrakan tersangka. "Full service (pijat plus-plus)," kata YF.Â
Namun korban kata pelaku tak memijat hingga 90 menit. Menurut tersangka, korban hanya memijat sekira 45 menit. Setelah itu, layanan selanjutnya ialah berhubungan badan. Baru saja pemanasan seks oral, korban meminta tambahan tip Rp200 ribu - Rp300 ribu. Tersangka tak menuruti, dan korban berteriak. "Takut terdengar tetangga dan takut digerebek warga, korban saya tusuk dua hingga tiga kali," kata YF.Â
Korban akhirnya tewas setelah bagian lehernya ditusuk tersangka. Tubuh korban kemudian dimasukkan ke dalam sebuah kardus kulkas. Setelah itu ia kabur ke rumah bibinya di Mojokerto.
"Saya tidak langsung melarikan diri, saya masih di rumah. Selanjutnya saya ke rumah bibi di Mojokerto untuk berunding masalah ini," ujar pelaku.
Baca juga: New Normal, Penampilan Ali Mochtar Ngabalin Lepas Serban Disorot
Â