Corona Belum Ada Vaksinnya, dr Reisa Terus Ingatkan Pola Hidup Sehat

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas COVID-19, dokter Reisa Broto Asmoro
Sumber :
  • covid19.go.id

VIVA – Jumlah kasus positif virus corona (COVID-19) di Indonesia hingga Kamis 11 Juni 2020, mencapai 35.295 kasus. Dari jumlah tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh 12.636 orang dan 2.000 orang lainnya meninggal dunia.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 3.661.

Posisi DKI pun disusul Jawa Timur sebanyak 1.793, Jawa Barat 1.016, Sulawesi Selatan 757, Jawa Tengah 631 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 12.636 orang.

Lantas seperti apa arahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam upaya terus menekan angka sebaran kasus di Indonesia?

Baca juga: Tak Cuma Corona, Tasikmalaya Juga Terserang Wabah Chikungunya

Dokter Reisa Broto Asmoro selaku Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas COVID-19 punya formulanya untuk dapat diterapkan masyarakat.

Sejumlah hal mendasar pada prinsipnya dapat melindungi diri dari risiko penularan virus COVID-19. Salah satunya adalah dengan memperhatikan betul kebiasaan mencuci tangan dengan benar.

Selain harus dengan sabun dan air mengalir, memastikan kondisi tangan kita bersih juga tak hanya saat kita hendak makan saja. Penggunaan hand sanitizer dan antiseptik yang mengandung alkohol juga jadi cara efektif mengurangi risiko masyarakat dari terinfeksi virus corona.

“Cuci tangan sesering mungkin. Cari tempat cuci tangan yang ada sabun dan air mengalir, atau gunakan cairan oencuci tangan yang menggunakan alkohol. Jadi, kemana pun kita pergi selalu membawa hand sanitizer,” ungkap dokter Reisa Broto Asmoro dalam keterangan pers, Kamis 11 Juni 2020.

Baca juga: Terungkap, Sosok Dinasti Bush yang Jadi Pendukung Setia Donald Trump

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

“Anti virus atau vaksin COVID-19 belum ditemukan sampai sekarang berbagai uji coba masih dilaksanakan dengan teliti namun belum dapat dipastikan kapan kita akan punya vaksin efektif karena vaksin sebenarnya bisa melindungi diri kita dari virus COVID-19 ini,” ujar dokter Reisa.

Mematuhi protokol kesehatan yang ketat, merupakan salah satu tameng paling kuat untuk menangkal dan menghindarkan diri dari serangan COVID-19.

Epidemiolog Sebut Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi, Berpotensi Masuk Indonesia

“Menurut Ketua Gugus Tugas Letjen Doni Monardo, Kedisiplinan melakukan protokol kesehatan tersebut ditambah dengan konsumsi gizi dan perilaku hidup sehat akan membuat kita tetap kuat untuk tetap bersama lawan COVID-19 ini,” jelas dokter Reisa.

“Dan menurut Presiden Joko Widodo melakukan keduanya dengan rajin dan bersama-sama membuat kita produktif dan aman dari covid 19 masyarakat tetap sehat, negara tetap kuat,” tegasnya.

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

Baca Juga: Novel Baswedan: Sebegitu Rusaknya Hukum di Indonesia 

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024