Viral, Mbah Gambreng Usia 65 Tahun Nikah dengan Pria 25 tahun
VIVA – Nama Mbah Gambreng yang berusia 65 tahun mendadak ramai diperbincangkan oleh warganet. Hal ini menyusul beredarnya foto dan video pernikahan dirinya dengan pria berusia 25 tahun.
Dalam unggahan video dari akun @martapurapedia diketahui Mbah Gambreng menggelar akad nikah dengan sang suami yang terpaut usia 40 tahun itu pada 5 Juni 2020 di kediaman Mbah Gambreng di Desa Bumiharjo Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. Dengan mengenakan pakaian pengantin berwarna putih tampak raut wajah bahagia Mbah Gambreng.
Dalam video itu terlihat juga sang Suami menggendong Mbah Gambreng masuk menuju ke area resepsi. Banyak keluarga yang hadir memberi ucapan selamat kepada kedua mempelai tersebut. Terlihat pula senyum mengembang sang suami saat melihat Mbah Gambreng yang membawa sebuket bunga mawar merah saat sesi foto. Mbah Gambreng juga terlihat selalu menggandeng sang suami yang berada di sampingnya.
“Enggak pernah lepas,” kata seorang wanita dalam video yang diunggah akun instagram @martapurapedia.
Dalam video itu terlihat juga sang suami yang merangkul Mbah Gambreng. Senyum bahagia pun terpancar dari keduanya. Sang suami juga terlihat dengan kasih sayang menatap wajah Mbah Gambreng.
Dalam keterangan akun tersebut diketahui, keseharian Mbah Gambreng tinggal di samping makam berdinding kayu, menjaga makam dan menyadap pohon karet yang hanya ada beberapa pohon di sekeliling rumah.
Mbah Gambreng pernah menikah, dan berpisah sekitar 25 tahun yang lalu. Namun, beliau belum memiliki keturunan dan cucu dari pernikahan sebelumnya.
Pernikahan yang digelar tanggal 5 kemarin dilaksanakan secara kekeluargaan yang dihadiri juga oleh keluarga kedua mempelai dan tanpa paksaan dari siapapun, atau atas dasar suka sama suka.
Sontak unggahan itu mendapat beragam komentar dari warganet.
“Semoga menjadi keluarga yang samawa,” komentar yang lain.
“Nenek2 semakin di depan, janda no2, gadis belakangan,” komentar warganet lain.
“Apa daya aku yang jomblo,” komentar yang lain.
“Mungkin jodohku belum lahir,” komentar yang lain.
“Kalah cuy,” komentar yang lain.
