Dokter Reisa Broto Asmoro Jadi Jubir, Fahri Hamzah Sindir Pemerintah

Dokter Reisa Broto Asmoro, Jubir COVID-19 (Foto: Youtube/BNPBIndonesia)
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Ada yang baru dalam penyampaian laporan data harian Gugus Tugas pada Senin 8 Juni. Sosok medical doctor yang juga sering memberikan informasi kesehatan di televisi, dr. Reisa Brotoasmoro tampil mendampingi Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Dalam membuka konferensi pers sore kemarin, Achmad Yurianto memperkenalkan dr Reisa Brotoasmoro sebagai tim komunikasi publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19. Reisa Brotoasmoro memiliki tugas untuk memberikan pemaparan mengenai informasi dan edukasi terkait pencegahan Corona COVID-19 termasuk adaptasi kebiasaan baru untuk menuju masyarakat yang produktif dan aman COVID-19. 

"Hari ini saya akan ditemani oleh seorang dokter yang selama ini aktif terlibat dalam edukasi pencegahan COVID-19 sekaligus bagian dari tim komunikasi publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19, dr Reisa Brotoasmoro. Beliau akan menyampaikan informasi dan edukasi terkait pencegahan COVID-19 termasuk apdatasi kebiasaan baru untuk menuju masyarakat yang produktif dan aman COVID-19," kata Yuri, Senin 8 Juni 2020.

Isu Kelompok Rentan Mesti Bisa Dipertimbangkan Cagub dalam Programnya Jika Menang Pilkada

Kemunculan Reisa ini turut menuai respons beragam, ada yang pro ada juga yang memberikan sindiran terhadap pemerintah. Salah satunya yang turut berkomentar adalah Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Fahri Hamzah.

Fahri memberikan sindiran halus bahwa pemerintah memang butuh waktu lama untuk memilih juru bicara dalam penanganan COVID-19.

Sebelum Disepakati, Baleg DPR Sebut Ada 299 RUU Masuk Usulan

“Ngambil keputusan untuk memilih jubir mungkin memang memerlukan waktu yang agak lama ya..,” tulis Fahri di akun Twitternya dilansir VIVA, Rabu 10 Juni 2020.

“Tapi kalau dia sering mengumumkan jumlah orang meninggal..lama-lama..,” tambah Fahri.

 Kehadiran dr Reisa Brotoasmoro mendampingi Yurianto begitu ramai diperbincangkan. Banyak dari masyarakat yang mengucapkan selamat kepada dokter yang juga pernah mengikuti ajang Putri Indonesia tahun 2010 lalu.

Hal tersebut terlihat dari repost Instastory yang terdapat di akun Instagram Reisa Brotoasmoro.

“Dr reisa brotoasmoro mantan putri Indonesia lingkungan hidup 2010 (pernah menjadi dr Oz juga) mendampingi pak Yuri menjadi jubir penanggulangan Covid-19. Semoga komunikasi publik ttg covid-19 menjadi lebih baik lagi,” tulis seorang netizen.

“Selamat bertugas dr reisa ????,” tulis netizen yang lain.

“Selamat untuk tugas barunya @reisabrotoasmoro semoga masyarakat semakin melek dan gak bosen denger updatean covid-19 ????,” tulis netizen lain lagi.

“Selamat bertugas dokter @reisabrotoasmoro Communication skill bagus,” netizen lain ikut menimpali.

“Congratulations @reisabrotoasmoro on your New duty, best person for the job ???? Indonesia In safe hands,” tulis netizen yang lain.

“New normal New PR @reisabrotoasmoro. Kalo penyuluhan begini entah kenapa lebih gampang nurut gw,” dituliskan netizen.

Nama dokter Reisa Brotoasmoro sendiri sudah tidak asing di dunia televisi. Dirinya pernah menjadi dokter host untuk acara kesehatan di sebuah televisi swasta Dr Oz Indonesia sejak tahun 2014 lalu bersama almarhum dr Ryan Thamrin. Reisa Brotoasmoro sendiri merupakan mahasiswa kedokteran lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Universitas Indonesia (UI).

Setelah lulus dan bekerja di RS Polri Raden Said Soekanto Kramat Jati, ia banyak berkecimpung di dunia forensik. Bahkan menjadi salah satu anggota DVI (Dissaster Victim Identification) yang salah satunya terlibat dalam proses investigasi korban Sukhoi dan beberapa bom terorisme di Jakarta.

Tahun 2010 Reisa Brotoasmoro juga pernah mengikuti kontes Putri Indonesia. Reisa merupakan Putri Indonesia untuk perwakilan dari provinsi D.I Yogyakarta. Dalam kontes nasional tersebut, ia meraih posisi juara kedua, yang memberikannya gelar Putri Indonesia Lingkungan 2010.

Baca juga: Hina Orang Minang, Ade Armando Bakal Dilaporkan ke Mabes Polri

Sampah plastik di laut.

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

Polusi plastik adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan sektor informal.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024