Pendaftar Kartu Pencari Kerja Membludak, Protokol Kesehatan Diabaikan

Pembuatan kartu kuning untuk pencari kerja
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVA – Virus corona atau COVID-19 cukup berpengaruh pada dunia kerja. Hal itu menyebabkan cukup banyak pengangguran tidak hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan sedikitnya 1,5 juta orang di Tanah Air terpaksa kehilangan pekerjaan di tengah pandemi COVID-19. 

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Karena hal itulah muncul gelombang angkatan kerja baru, dimana saat ini mereka tengah berjuang mencari lahan nafkah baru. Hal itu terbukti dari banyaknya warga yang mengurus Kartu Pencari Kerja alias Kartu Kuning di kantor-kantor dinas tenaga kerja setempat. 

Kepadatan warga yang ingin mengurus Kartu Kuning itu membuat protokol kesehatan diabaikan. Salah satunya terjadi di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Serang, Banten, Selasa 9 Juni 2020. 

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Baca Juga: Daftar 100 Negara Teraman dari COVID-19, RI Urutan 97

Dikutip dari VIVAnews adanya imbauan untuk tetap jaga jarak tidak dituruti oleh para warga yang hendak membuat maupun memperpanjang pembuatan kartu kuning di kantor Disnakertrans Kota Serang. Tak ada jarak antar warga bahkan antrean sudah mengular hingga luar lokasi. 

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Salah satu warga mengaku dirinya terpaksa ikut bergerombol sejak pagi hari saat kantor baru dibuka. "Demi mendapat kartu tanda siap kerja," ungkap seorang warga bernama Sutiah. 

Pemerintah setempat seolah tidak siap dalam menangani antrean warga dan penerapan protokol kesehatan. 

Alat kesehatan berupa bilik penyemprotan disinfketan hanya dipasang di bagian depan loket saja, sedangkan antrean panjang sambil berdesakan dibiarkan begitu saja tanpa ada petugas yang mengingatkan untuk saling jaga jarak, minimal satu meter.  

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Serang, Ahmad Benbela permintaan pembuatan kartu kuning memang sedang meningkat tajam beberapa hari belakangan. 

"Dalam sehari, tidak kurang dari 150 orang datang untuk membuat kartu," katanya.  

Benbela juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah berupaya menerapkan protokol kesehatan dengan menyiapkan alat semprot cairan disinfektan. Namun petugas lebih fokus melayani lonjakan permintaan kartu kuning. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya