Alasan Pemberlakuan PSBB Transisi DKI Jakarta Masih Berisiko Tinggi

Antrean mengular di Stasiun Bogor pada awal transisi PSBB
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Grafik kasus pasien terjangkit virus corona COVID-19 di DKI Jakarta kembali naik berdasarkan data pada Minggu 7 Juni 2020. Dalam 24 jam terakhir, terdapat penambahan kasus baru COVID-19 di DKI Jakarta sebanyak 163 sehingga totalnya menjadi 8.033.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Kondisi ini jadi perhatian penting, mengingat pekan ini pula mulai dilaksanakannya adaptasi tatanan normal baru sebagai upaya menghadapi pandemi corona dengan kembali beraktivitas kehidupan sosial.

Lalu apa tindakan protokol kesehatan untuk mengimbangi meningkatnya aktivitas sosial di Jakarta? Hal tersebut pun dipaparkan langsung oleh Pakar Epidemiologi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah.

Menlu Retno Ingatkan Kekerasan dan Agresi Israel Tak Boleh Jadi "New Normal"

Baca juga: 14 Tahun Dipenjara, Artis Lidya Pratiwi Ingin Segera Bebas

“Kalau melihat adanya laju kasus di DKI Jakarta sebenarnya kalau dari sisi epidemiologi kita harus melihat dalam 2 sisi, pertama apakah memang kenaikan kasus disebabkan karena jumlah kasus yang melonjak tinggi atau yang kedua dikarenakan aktivitas covered-nya sudah mulai meluas,” ungkap Dewi Nur Aisyah dalam program Kabar Petang tvOne, Senin 8 Juni 2020.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

“Sebelum DKI memutuskan untuk adanya masa transisi PSBB, sudah mendiskusikan dengan Gugus Tugas di pusat dan kami juga sudah sempat mendiskusikan bahwa sebenarnya sebelum tanggal 5 ini dibuka, sesungguhnya seminggu terakhir itu data di DKI memang sudah ada peningkatan sedikit,” tambahnya.

“Kita sudah coba konfirmasi dan ternyata memang dikonfirmasi oleh dinas kesehatan DKI Jakarta bahwa terjadi pengambilan surveilans kesehatan masyarakat kepada orang-orang tanpa gejala di daerah-daerah merah, RW-RW merah yang ada di DKI Jakarta. COVID-19 kini bukan hanya makin berpotensi terinfeksi pasien-pasien bergejala saja tapi juga orang tanpa gejala,” jelas Dewi Nur Aisyah.

Baca juga: Demo Black Lives Matter di London Rusuh, Polisi Wanita Jatuh dari Kuda

Lalu dengan situasi seperti demikian, apakah Gugus Tugas pergerakan angka kasus positif serta Orang Tanpa Gejala (OTG) harusnya diperhitungkan Pemprov DKI Jakarta di masa transisi ini?

“Saat ini sudah dipetakan Pemprov DKI Jakarta daerah daerah mana saja yang memang masuk dalam kategori laju insidencing yang sangat tinggi. Setidaknya masih ada 62 lokasi RW dengan status merah di sana yang pemberlakuan PSBBnya masih ketat,” ujar Dewi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya