Kritik Pemerintah, Ini 3 Masalah Kebijakan New Normal Versi Fadli Zon

Fadli Zon
Sumber :
  • VIVA/Lili

VIVA – Pemerintah beberapa waktu belakangan gencar mempersiapkan tatanan hidup normal baru atau new normal. Beberapa persiapan dan imbauan telah dilakukan, salah satunya yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan berkunjung ke Mall Summarecon Bekasi.

Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Oktober 2024 Naik Jadi US$151,2 Miliar

Kebijakan New Normal yang bakal diterapkan pemerintah ternyata mendapat sorotan dari berbagai pihak, salah satunya dari kalangan politisi. Anggota DPR RI, Fadli Zon pun menyoroti persoalan yang muncul jika diberlakukannya New Normal.

"Secara umum, ada tiga persoalan kenapa wacana dan kebijakan New Normal ini dianggap buruk. Pertama, otorisasi dan organisasi pengambilan keputusannya kacau.

Swasta Mau Sumbang Tanah Buat Program 3 Juta Rumah, Menteri Ara Usul Fleksibilitas Aturan

“Pandemi ini oleh Pemerintah telah ditetapkan sebagai bencana nasional, di mana strategi yg dipilih untuk mengatasinya adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)," tulis Fadli di akun Twitternya.

Rapat Bareng Menkum, Yasonna Singgung soal Titipan RUU dari Pemerintah kepada DPR

Fadli menjelaskan, poin kedua adalah datanya misleading. Pemerintah mengklaim angka reproduksi COVID-19 Indonesia sudah berada di angka 1,09. "Dalam standar WHO, angka ini bisa dianggap terkendali," ucapnya.

Kemudian Fadli menuturkan, poin ketiga, basis datanya tak proporsional. "Mengutip data Worldometer, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia ternyata memiliki tingkat pengujian yg terburuk di antara negara-negara yg paling terpengaruh oleh COVID-19," ucap politisi Gerindra ini.

Baca juga: Apa Kabar Satgas Tinombala, 2 Warga Tewas Ditembak di Hutan Poso

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi

Istana Sebut Prabowo Tak Bahas Pilkada di Arahan Khusus ke Kepala Daerah

Presiden RI, Prabowo Subianto menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di kawasan SICC Bogor, Jawa Barat

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024