Mendikbud Diprotes, #NadiemManaMahasiswaMerana Trending
- @pnggilsayangg
VIVA – Sejumlah mahasiswa menyampaikan aksinya melalui media sosial. Protes online disampaikan oleh para mahasiswa untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang dinilai sulit ditemui oleh mahasiswa.
Aliansi Bem Seluruh Indonesia menyampaikan jika Mendikbud sulit untuk diajak audiensi terkait berbagai macam hal salah satunya pemangkasan uang kuliah tunggal (UKT) dimasa pandemi COVID-19.
Kini sudah ada lebih dari 15 ribu cuitan dengan #NadiemManaMahasiswaMerana. Mereka menganggap penurunan UKT sangat penting sebab saat ini banyak orang tua dari mahasiswa yang justru di PHK dan berkurangnya pendapat harian.
Para mahasiswa menganggap kebijakan yang tidak menurunkan UKT seperti menari diatas penderitaan orang lain. Sebab mahasiswa tidak sama sekali menikmati fasilitas kampus dan tetap harus membayarkan UKT secara penuh.
"Oeee bapak nadiem dengar aspirasi dari kami ini!!! Kemana kah anda di saat kami membutuhkan anda! #NadiemManaMahasiswaMerana," tulis @Stwann08.
"Ga bisa make segala fasilitas kampus, subsidi kuota ga pernah dikasih tapi kuliah daring tetap jalan dengan segala desakan desakan,sampai ukt pun harus tetap dibayarkan.. seakan menari diatas penderitaan orang lain ! #NadiemManaMahasiswaMerana," tulis @apasihbim.
"Rabu, 3 Juli 2020 Mahasiswa melakukan Protes Online terkait UKT yang tidak ada pengurangan, sedangkan kami tidak menikmati fasilitas kampus. Bahkan kami di beri tugas bertubi-tubi tanpa penerangan materi terlebih dahulu.
#Kemendikbuddicarimahasiswa? #NadiemManaMahasiswaMerana," tulis @Herumln.
"Materi perkuliahan yg didapat tidak tuntas, fasilitas tidak dipakai, yg dikasih hanya materi dan dikasih tugas deadline waktunya mepet banget! Setidaknya harus ada kebijakan yang seimbang untuk kami pak, Turunkan UKT dipandemi ini. #NadiemManaMahasiswaMerana," tulis @pnggilsayangg.
Baca juga: ?Ruslan Buton Ajukan Praperadilan, Polri Merespons
Berani Berinovasi dan Menginspirasi Dunia, Ini Peran Pemuda dalam Transformasi Pangan
Generasi muda, sebagai pelopor inovasi, diharapkan dapat menciptakan solusi berbasis potensi lokal untuk menjawab berbagai tantangan.
