Uang Kuliah Tunggal Tak Boleh Naik Masa Pandemi Corona

Ilustrasi mahasiswa.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) pada masa pandemi Corona COVID-19 saat ini. 

Berani Berinovasi dan Menginspirasi Dunia, Ini Peran Pemuda dalam Transformasi Pangan

"Kemendikbud memastikan tidak ada kenaikan UKT di masa pandemi COVID-19," kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam di Jakarta, Rabu, 3 Juni 2020. 

Maka, sesuai laporan yang diterima Kemendikbud, jika terdapat PTN yang menaikkan UKT, keputusan tersebut harus sudah diiambil sebelum masa pandemi dan diberlakukan kepada mahasiswa baru sesuai kemampuan ekonomi orang tua. 

Pesan Rektor IBI Kesatuan Bogor saat Wisuda Periode 2023-2024 dengan 671 Wisudawan

"Selain itu, keputusan terkait UKT tidak boleh menyebabkan mahasiswa tidak 
dapat berkuliah," ujarnya. 

Berdasarkan keterangan tertulis pada 6 Mei 2020, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) menyepakati beberapa opsi bagi mahasiswa yang  terdampak pandemi untuk mengatasi masalah UKT, yaitu: menunda pembayaran, menyicil pembayaran, mengajukan penurunan UKT dan mengajukan bantuan finansial bagi yang berhak seluruh mekanisme pengajuan dan keputusan diatur oleh masing-masing PTN.
 
"Kebijakan ini diharapkan tidak mengganggu operasional penyelenggaraan atau pun pembelajaran di perguruan tinggi serta berbagai aktivitas pendukungnya," tuturnya. 

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

Untuk mendapatkan keringanan UKT, mahasiswa PTN dapat mengajukan permohonan kepada pimpinan PTN sesuai prosedur yang berlaku di masing-masing PTN. 

Dengan demikian, untuk meringankan beban mahasiswa terdampak pandemi, pemerintah memfasilitasi pemberian bantuan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. 

"KIP Kuliah diperuntukkan bagi mahasiswa PTN maupun PTS (perguruan tinggi swasta),"

Tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan KIP Kuliah bagi 400 ribu mahasiswa (tiga kali lebih banyak dari tahun lalu). Kemudian, pemerintah sangat mengapresiasi perguruan tinggi yang telah membantu mahasiswa yang tidak mampu dengan bantuan pulsa serta dukungan logistik dan kesehatan selama pembelajaran dari rumah. Serta, dukungan dari masyarakat dan alumni juga sangat luar biasa. 

"Kemendikbud mengapresiasi dan mengajak seluruh pihak untuk saling membantu. Semoga dengan bergotong royong, pandemi segera dapat kita atasi bersama," kata dia.

Baca juga: Turki Perlahan Menormalkan Diri Mengklaim Sukses Lawan Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya