Kasus Corona Masih Banyak, IDAI Minta Sekolah Baru Buka Desember

Ilustrasi anak sekolah | Photo by Iqwan Alif from Pexels
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan tanggapannya terkait wacana pembukaan kembali sekolah seiring berakhirnya masa tanggap darurat Corona COVID-19 serta berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah hingga penerapan new normal.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Ketua Umum IDAI, Dr Aman B Pulungan mengataka,  IDAI telah melakukan deteksi kasus pada anak secara mandiri hingga 18 Mei 2020. Dari data terlihat jika jumlah anak yang positif COVID-19 berjumlah 584 anak dan 14 anak meninggal dunia. Sedangkan jumlah PDP anak sebanyak 3.324 anak dan 129 anak PDP meninggal dunia. 

"Artinya anak di Indonesia yang terinfeksi dan meninggal (karena Corona) dibanding negara lain masih cukup tinggi. Kami sebagai dokter anak penting untuk memperhatikan hak anak untuk hidup dan sehat, ini harus kita lindungi, ini kita amati terus datanya," kata Aman di tvOne, Minggu, 31 Mei 2020.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Untuk itu IDAI menilai jika rencana untuk pembukaan sekolah sangat berisiko tinggi terhadap anak. 

"Kami sangat khawatir dengan kondisi saat ini untuk kita coba-coba. Karena setiap anak semua berisiko, tidak ada anak umur segini lebih tinggi, tidak, risikonya (penularan)  adalah dia sering keluar atau orang tua pulang bawa virus ini," ujarnya.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Meski belum ada keputusan pasti mengenai kapan sekolah akan resmi dibuka kembali. Tetapi sudah banyak daerah yang mempertimbangkan untuk rencana pembukaan sekolah. IDAI pun menyarankan agar sekolah tidak dibuka hingga akhir tahun. 

"Akhirnya mereka bicara ke pemda, ke kepala dinas, akhirnya ditunda. Anjuran kami sebaiknya kita lakukan (pembukaan sekolah) sampai Desember. Kita butuh waktu analisa apakah sudah bisa (sekolah dibuka) sampai Desember, karena ini kasusnya masih meningkat," ujar Aman.

Hingga saatnya tiba nanti, IDAI mengimbau sekolah-sekolah tetap menerapkan bentuk pembelajaran jarak jauh atau online kepada siswa dengan melibatkan guru dan orang tua. Hal itu tentu harus terus dilakukan sebab pengendalian COVID-19 akan sulit jika terjadi kerumunan. 

IDAI juga berharap semua pihak dari sekolah, guru, hingga orang tua bisa bekerja sama dan memahami kondisi yang saat ini terjadi. Orang tua juga harus menjaga pola hidup dan kesehatan untuk tetap menjaga imunitas di tengah pandemi COVID-19. 

Baca juga: Diskusi Fakultas Hukum UGM Diteror, Mahfud MD: Aparat Wajib Mengusut

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya