Viral, Video Risma Ngamuk Sebut Nama Puan Maharani dan Pramono Anung

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berang disebut dirinya tak becus bekerja.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Sebuah video yang merekam percakapan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berbicara dengan nada keras. Risma mengamuk karena dua mobil PCR bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk Surabaya justru diserobot Gugus Tugas (Gugas) COVID-19 Jawa Timur dan dialihkan ke daerah lain.

Gelar Event Mover On The Run 2024, UI Dapat Pujian dari Pramono Anung

Dalam video berdurasi 52 detik itu, Risma tampak sedang duduk menelpon seseorang dari dalam sebuah tenda, Jumat 29 Mei 2020. Mengenakan rompi hitam dan kaos merah dan berjilbab merah, Risma duduk dan dikelilingi beberapa anak buahnya.

Risma terlihat betul-betul marah dengan pengalihan dua mobil BNPB untuk warga Surabaya yang dialihkan ke daerah lain itu. Tidak jelas dengan siapa ia berbicara di telepon genggam.

Terpopuler: Aksi Sopir Ekpedisi Selamatkan Driver Ojol dari Begal, Fakta Mengejutkan Istri Lindas Suami

Mengetahui 2 mobil PCR permintaannya diserobot Gugas COVID-19 Jawa Timur, Risma pun melaporkan langsung ke Kepala BNPB Doni Monardo, pihak yang dimintai bantuan secara langsung oleh Risma.

Baca juga: Viral, Tak Mampu Beli Susu Bapak Serahkan Anaknya ke Petugas PSBB

Pramono Anung Cerita Gus Dur-Megawati Aslinya Tak Akur, Rujuk Gara-gara Nasi Goreng

"Dapat sms, dapat WA-nya pak Joni, Kohar. Kalau itu untuk Surabaya. Opo opoan (Apa-apaan) gitulo pak, kalau mau boikot jangan gitu pak caranya,” ungkap Risma dengan emosional dalam percakapan di telepon genggam itu.

“Saya akan ngomong ini ke semua orang. Pak, saya ndak terima lo pak. Betul saya ndak terima pak. Saya dibilang ndak bisa kerja. Siapa yang ndak bisa kerja sekarang,” kata Risma berang.

Yang sangat menarik perhatian tentunya saat Risma juga dengan lntang menyebut-nyebut dua nama petinggi PDIP yang kini menjabat di pemerintahan pusat yakni Puan Maharani (Ketua DPR-RI) dan Pramono Anung (Sekretaris Kabinet).

“Kalau mau ngawur nyerobot gitu. Siapa yang ndak bisa kerja. Boleh dicek ke Pak Pramono Anung. Boleh ditanya ke Mbak Puan," tegas Risma.

Baca juga: Tiba di Tanah Air, 365 TKI Terkonfirmasi Positif COVID-19

Kepada wartawan, Risma membeberkan bukti chatting dirinya dengan Kepala BNPB Doni Monardo soal permintaan bantuan mobil PCR secara khusus untuk warga Surabaya.

“Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu,” kata Risma.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita atau Fenny menjelaskan, sebetulnya pada Kamis kemarin, 28 Mei 2020, Surabaya sudah akan dibantu mobil laboratorium itu.

Awalnya disebut akan langsung dipergunakan untuk pasien yang menjalani karantina di Asrama Haji Surabaya di Sukolilo dan Dupak Masigit yang di situ ada warga dari Krembangan Selatan.

“Jadi, bantuan dari BNPB itu dua unit mobil laboratorium dan sudah kami tentukan titik-titiknya selama mobil itu berada lima hari di Kota Surabaya. Masing-masing titik itu kami siapkan 200 orang untuk dilakukan tes swab. Mereka itu yang belum dites swab dan waktunya swab ulang, supaya cepat selesai penanganannya,” katanya kepada wartawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya