Sindiran Pedas Rizal Ramli: New Normal Jokowi Vs Akhir Orba Soeharto
- twitter.com/RamliRizal/
VIVA – Rencana Presiden Joko Widodo untuk menerapkan prosedur “New Normal” di tengah pandemi wabah corona terus mendapat sorotan. Bahkan, kini muncul narasi sindiran membandingkan zaman Jokowi saat ini dengan akhir masa orde baru mantan Presiden Soeharto.
Dan narasi itu pun rupanya digulirkan oleh mantan Menteri Kemaritiman, Rizal Ramli. Sosok yang dikenal kerap kritis terhadap pemerintahan rezim Jokowi tersebut seolah melihat “lubang menganga” dari rencana penerapan kebijakan new normal.
New normal sepertinya menjadikan Rizal Ramli melihat celah dari pemerintahan saat ini yang bisa dikomparasikan dengan kejadian yang meletus jelang meletusnya masa reformasi 1998.
Baca juga: Mengharukan, Driver Ojol Tetap Antar Orderan Meski Motornya Dicuri
Kondisi masyarakat yang kian hari kini semakin resah dalam menghadapi dampak pandemi corona, menjadikan ekonom ternama tersebut punya momen kembali mengkritisi rezim saat ini.
Dalam tweet yang dilontarkan dari akun Twitter pribadinya, @RamliRizal, membeberkan gambaran dalam krisis politik 1998 yang dihadapi mantan Presiden Soeharto dibandingkan dengan situasi yang terjadi saat ini.
“Pada akhir Mei 1998, Presiden Soeharto punya 2 pilihan: memaksakan terus berkuasa, korban rakyat akan berkali-kali lipat. Akhirnya Soeharto memilih jalan negarawan, mengorbankan egonya, agar korban rakyat tidak bertambah. Klo terjadi hari ini, pilihan apa yg akan diambil ya?” tulis tweet Rizal Ramli, Rabu 27 Mei 2020.
Baca juga: Pagar Kejujuran, Cara Unik Bagikan Amplop Lebaran di Masa COVID-19
“Presiden Soekarno, Habibie dan Gus Dur menghadapi dialema itu. Memaksakan terus berkuasa, korban rakyat banyak sekali. Semua pemimpin hebat itu, akhirnya memilih jalan negarawan dgn mengundurkan diri. Kira2 klo terjadi hari ini ditengah ketidak-mampuan luarbisa, apa yg terjadi?” jelasnya.
Warganet pun turut menanggapi kicauan Rizal Ramli, baik itu yang pro maupun yang kontra.
“Yang jadi pemimpin sekarang tdak punya kapasitas sebagai pemimpin negara pak. Jadi pemimpin itu karena systemnya curang, Mungkn dia juga gak tau konsekwensi statement yang plintat plintut itu akan mengakibatkan kekacauan bagi rakyat. Jadi mana mungkin dia mengundurkan diri,” tulis tanggapan akun @totokjulianto.
“Rakyat mana yg kaco...? Paling yg kaco rakyat yg gk suka jokowi.. betul kan..?” sahut akun @Abhiemicoe2.
Baca juga: Driver GoCar Dihajar Polisi Muda Sampai Babak Belur