Anies: Tak Punya SIKM, Gak Usah Coba-coba Masuk Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies BAswedan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM

VIVA – Di tengah wabah virus corona, Pemprov DKI Jakarta semakin gencar melakukan pencegahan menyebarnya virus. Untuk mencegah kasus COVID-19 di DKI Jakarta terus bertambah,  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan didukung Polda Metro Jaya, juga Kodam Jaya untuk menyukseskan pemberlakuan pembatasan mobilitas dari dan ke ibu kota.

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, petugas, sama sekali tidak akan membiarkan warga melintas kawasan Jabodetabek jika tidak memiliki izin yang sah.

"Pada intinya, bila Anda tidak punya SIKM (Surat Izin Keluar Masuk), Anda tidak usah coba-coba berangkat, daripada terbuang waktu, energi secara percuma," ujar Anies, dikutip dari YouTube Pemprov DKI pada Rabu, 27 Mei 2020.

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

Anies mengungkapkan, pembatasan mobilitas, akan diberlakukan hingga Minggu, 7 Juni 2020. Pelonggaran sama sekali tidak akan diberlakukan hingga tanggal itu.

"Tahan ke Jakarta sampai masa pembatasan ini selesai, kira-kira sekitar tanggal 7 operasi ini akan dituntaskan," ujar Anies.

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

Anies juga mengemukakan, pembatasan mobilitas, dilakukan supaya efektivitas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta terjaga. DKI ingin PSBB yang akan berlangsung hingga 4 Juni 2020 betul-betul efektif menekan penularan COVID-19.

"Saya perlu garisbawahi, pembatasan ini untuk melindungi warga Jakarta, untuk menghargai kerja keras jutaan orang yang berada di rumah, agar kita tidak perlu kembali ke situasi (penularan Covid-19) bulan Maret dan bulan April kemarin," ujar Anies.

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025