Kabar Bahagia, Akses Wisata ke Labuan Bajo Dibuka Pertengahan Juni

Pemandangan dari Bukit Cinta di Labuan Bajo
Sumber :
  • VIVA/Jujuk Erna

VIVA – Wabah virus corona mengubah tatanan hidup di dunia. Seluruh aktivitas diminta untuk dilakukan di rumah, hingga kegiatan wisata pun lumpuh. 

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT

Industri pariwisata merupakan sektor terdampak sangat parah. Transportasi darat laut dan udara dipaksa berhenti beroperasi, demi mencegah mata rantai penularan COVID-19.

Pariwisata Labuan Bajo, salah satu pariwisata yang berhenti beroperasi sejak pandemi virus corona. Akses keluar masuk Labuan Bajo Manggarai Barat sebagai gerbang pariwisata NTT juga sempat ditutup sejak 26 maret 2020. Pesawat dan kapal penumpang berhenti beroperasi.

Ratusan TPS Rawan Membayangi Pilkada Manggarai, Termasuk Masalah Akses Internet dan Listrik

Semua hotel, restoran, dive shop dan bisnis kuliner di  daerah yang dikenal sebagai destinasi super premium ini ditutup.

Namun, ada kabar bahagia, tak lama lagi akses pariwisata Labuan Bajo akan kembali dibuka. Rencana membuka akses pariwisata dan meniadakan pembatasan wilayah di NTT diambil setelah penularan virus corona di NTT dilaporkan makin menurun ditandai dengan tingkat kesembuhan pasien positif corona terus bertambah. 

Lebih dari Sekedar Makanan: Menelusuri Filosofi di Balik Cita Rasa NTT

Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 NTT mengumumkan 7 kesembuhan baru dari 85 kasus positif COVID-19.

Menurunnya tren pandemi virus corona membuat Gubernur Viktor Laiskodat segera membuat ancang-ancang, membuka akses keluar masuk NTT pada 15 Juni mendatang.

Baca Juga: Penampakan Anyer Sepi 'Kayak Kuburan' pada Idul Fitri Tahun Ini

Dalam video conference bersama seluruh Bupati dan Wali Kota di NTT, Senin 26 Mei 2020, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat langsung membahas kesiapan daerah untuk beradaptasi dengan situasi new normal yang secara bertahap akan diimplementasikan. New normal adalah perubahan perilaku akibat pandemi COVID-19 namun tetap menjalankan aktivitas normal.

Salah satu point yang diwanti-wanti Gubernur NTT yakni ledakan pada sektor pariwisata pasca pandemi. Gubernur Laiskodat dalam rapat online ini secara khusus membahas pariwisata Labuan Bajo sebagai destinasi super premium.

“Sepertinya Labuan Bajo pariwisatanya pasti akan mengalami masalah yang sangat luar biasa, tetapi ini juga momentum untuk kita menyiapkan diri menyambut lompatan kunjungan yang akan datang, kita siapkan betul SDM-nya,” kata Viktor Laiskodat.

Ia memastikan, percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata Labuan Bajo tetap berjalan sesuai rencana namun ia khawatir akan kesiapan daerah mengelola ledakan kunjungan turis ke daerah itu pasca pandemi virus corona.

“Jadi Bupati Manggarai Barat, dengan kondisi seperti ini kita menyiapkan perencanaa-perencanaan kita yang awal terus berjalan, kemudian dipantau sumber daya manusia yang sebelumnya masih tertatih-tatih, kalau bisa menyiapkan pelatihan-pelatihan,” cetusnya.

Selain menyinggung SDM, Laiskodat juga meminta kepada Bupati Manggarai Barat agar memperhatikan kebersihan di Kota Labuan Bajo sebagai gerbang pariwisata Komodo dengan segudang destinasi baik wisata daratan, pantai yang indah, diving dan snorkeling.

“Labuan Bajo begitu nanti masuk dalam kehidupan yang baru ini sampah-sampah tidak boleh berserakan di Labuan Bajo, disiapkan perencanaan yang baik, kerja yang benar menunjukkan bahwa Labuan Bajo sebagai tujuan wisata dunia,” sambung Laiskodat.

Gubernur meramalkan bahwa selepas pandemi COVID-19 orang seperti keluar dari keterpurukan dan ingin meluapkan kepenatan dengan mengelilingi dunia termasuk NTT.

Laiskodat ingin, seluruh wilayahnya mulai dari Sumba Flores, Timor, Rote, Sabu, Alor dipersiapkan dengan matang. "2021 pasti banyak turis yang akan berlibur. Kalau memang pilihannya datang ke NTT kita telah menyiapkan seluruh infrastruktur seluruh sumber daya manusia untuk mampu memberikan yang terbaik,” katanya.

Viktor Laiskodat berkata, pariwisata Komodo akan dibuka kembali setelah 15 Juni 2020. Sehingga dia meminta otoritas pariwisata Komodo membuatkan teknis pelaksanaanya mengikuti protokol penanganan COVID-19.

Laporan: Jo Kenaru/ Manggarai Barat/ NTT

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya