Perawat RS Royal Surabaya Meninggal karena Corona Negatif Rapid Test

Ketua Rumpun Kuratif COVID-19 Jatim Joni Wahyuhadi
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Perawat RS Royal Surabaya Ari Puspita Sari ternyata meninggal dunia setelah terpapar Corona COVID-19 pernah dua kali menjalani tes cepat atau rapid test. Hasilnya sebenarnya non-reaktif alias negatif. Namun hasil tes PCR mengkonfirmasi bahwa ia terpapar virus Corona.

Ayah di Labusel Cabuli Anak Kandungnya Sejak Usia 15 Tahun Berkali-kali Sampai Melahirkan

"Dua kali rapid test-nya negatif, tapi PCR-nya positif," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi dalam konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Selasa malam, 19 Mei 2020.

Ia menjelaskan, Ari adalah perawat di RS Royal Surabaya yang menangani pasien non-COVID-19. Beberapa hari lalu, ia mengalami gangguan kesehatan dengan gejala klinis seperti virus Corona setelah tiga hari cuti kerja. "Sebetulnya tetap disarankan cuti (oleh manajeman) tapi dia (almarhumah) pengen masuk," ujar Joni.

Terpopuler: Alasan Jennifer Coppen Lahirkan Anak di Luar Nikah, hingga Reaksi Ibu Mertuanya

Ari pun akhirnya sakit dan beberapa hari sebelum meninggal dunia sempat dirawat di RSAL Surabaya. Joni mengatakan, orang hamil adalah salah satu yang berisiko tinggi terpapar Corona. Menurut dia  dua kali rapid test hasilnya non-reaktif, kemungkinan karena antibodinya tak muncul terhadap antigen virus Corona. 

Justru yang hasil rapid test non-reaktif terkadang lebih membahayakan. "Ini menunjukkan bahwa orang punya risiko seperti hamil, hipertensi, diabet, itu rapid test-nya sering negatif karena tidak ada immunoglobulin. Ini yang paling berbahaya," tandas Joni. 

Benarkah Covid-19 di Bumi Berdampak pada Suhu di Bulan

Diberitakan sebelumnya, Ari Puspita Sari, meninggal dunia pada Senin, 18 Mei 2020, setelah menjalani perawatan beberapa hari di RSAL Surabaya karena terpapar Corona COVID-19.  Ari meninggal dalam kondisi hamil. Ia jadi sorotan karena sebelum meninggal video dirinya dibawa dengan bangsal lalu viral di media sosial. 

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, di acara diskusi 'Menggali Sumber Ekonomi Potensial Menuju Pertumbuhan 8 Persen', yang digelar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Februari 2025

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Ekonom sekaligus Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, mengingatkan soal besarnya utang pemerintah akibat ekspansi fiskal saat hadapi COVID-19

img_title
VIVA.co.id
13 Februari 2025