Konser Bersatu Melawan Corona yang Digelar BPIP Banjir Kritikan
- Youtube
VIVA – Konser Berbagi Kasih Bersatu Melawan Corona yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), MPR RI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menuai kritik dari banyak kalangan.
Dalam konser tersebut, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hadir memberikan sambutan melalui virtual. Dalam sambutannya, Jokowi mengajak masyarakat bersatu menghadapi pandemi COVID-19.
Karena menurut dia, Indonesia adalah bangsa besar, bangsa yang tangguh, bangsa kuat yang sudah dibuktikan dari sekian banyak pengalaman sejarah serta pembuktian sejarah. Oleh karena itu, marilah tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia mampu menghadapi pandemi COVID ini.
"Mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta mampu menunjukkan betapa pedulinya kita kepada sesama terutama yang terkena dampak COVID," kata Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Senin, 18 Mei 2020.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain, mengkritik acara konser yang digelar BPIP tersebut. Pasalnya para anggota BPIP yang digaji berjuta-juta rupiah oleh negara tidak memiliki program kerja yang jelas, dan malah membuat konser musik.
"Digaji berjuta-juta dengan uang negara, hasil prestasinya 'MEMBUAT KONSER MUSIK'. Anak SMA juga pandai dan hebat jika membuat Konser Musik. Gratisan. Tidak digaji pakai uang negara puluhan juta sebulan," kata Tengku Zul melalui Twitter.
Sedangkan, Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik juga menyoroti konser 'Bersatu Melawan Corona' yang dibuat BPIP. Ia mempertanyakan apa dampak kebijakan yang mau didukung dari konser tersebut.
"Apa output kebijakan yang mau didukung? Bukankah kebijakan pemerintah melonggarkan PSBB? Jadi rakyat disuruh bersatu menanggung risiko bakal kian banyak orang diinfeksi virus corona akibat kebijakan pemerintah itu?," ujarnya.