Pria dan Usia di Atas 45 Tahun Paling Rentan Kena Corona di Indonesia
- LBM Eijkman
VIVA – Data kasus Corona COVID-19 di Indonesia memiliki peranan penting dalam penanganan kasus COVID-19. Ketersediaan data yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan dapat dimanfaatkan oleh setiap pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan strategis penanganan COVID-19.
Selain itu ketersediaan data juga dapat memberikan gambaran atas situasi yang terjadi di Tanah Air. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Prof. drh. Wiku Adisasmito dalam acara Gerakan Kurva Melandai yang disiarkan langsung di akun YouTube BNPB.
"Dengan pengumpulan yang lebih lengkap dari seluruh daerah, dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, kalau kita kumpulkan kita bisa tau bagaimana kondisi yang sebenarnya di Indonesia. Data yang ada sebagai navigasi bersama sehingga bisa liat bagaimana pergerakan lawan kita, virusnya," kata dia.
Di sisi lain dirinya juga menjelaskan, dari data itu juga bisa diketahui gejala apa saja yang paling umum dialami oleh pasien Corona COVID-19 hingga sebaran umur yang paling banyak dalam kasus ini. Wiku menjelaskan, refleksi data dari gejala positif yang ada ternyata gejala yang sering muncul adalah batuk.
"Terlihat dari persentasenya batuk yang paling tinggi. Kemudian kedua, riwayat demam dalam waktu seminggu terakhir kondisi pernah demam itu penting atau saat ini sedang demam. Batuk demam termasuk sakit tenggorokan indikasinya mengarah pada COVID-19 kalau ada gejala itu periksa ke dokter," kata dia.
Berikutnya selain dari gejala gambaran lainnya yang bisa dilihat adalah dari usia adalah bahwa usia yang paling rentan adalah di atas 45 tahun.
"Kasus positif paling rentan pada usia di atas 45 tahun, termasuk kasus meninggal. Total gabungannya 85 persen," kata dia.
Selain itu, ada juga gambaran kondisi penyakit penyerta dari pasien COVID-19. Sebagian pasien kasus positif COVID-19 memiliki penyakit penyerta, yang mana paling banyak kasus positif terbanyak dengan kasus penyerta hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis (ppok).
"Harus hati-hati khusus bagi mereka dengan penyakit tersebut agar tidak terkena penyakit Corona COVID- 19," kata dia.
Selain itu dari data yang tersedia juga diketahui bahwa sebanyak 60 persen kasus positif di Indonesia paling banyak diderita oleh laki-laki.
"Laki-laki lebih rentan. Ini adalah gambaran nasional. Untuk bisa melihat per daerah bisa mengunjungi www.covid-19.go.id," kata Wiku.
Baca juga: McD Sarinah Bisa Tetap Buka dengan Syarat Ini Kata Erick Thohir