Tak Serakah, Ibu yang Dapat PKH Ini Kembalikan Bansos Corona
- VIVAnews/Irfan
VIVA – Kebanyakan orang berlomba-lomba untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah apalagi pada saat pandemi virus Corona COVID-19 menyebar. Namun tidak demikian dengan ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini.
Irma, salah seorang warga Dusun Bontocinde, Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Gowa, justru memilih mengembalikan paket sembako yang disalurkan Pemerintah Kabupaten Gowa melalui pemerintah desa.
Pilihan untuk mengembalikan bantuan sosial (bansos) pemerintah itu lantaran ia mengaku telah mendapatkan bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial.
"Di luar sana masih ada orang yang lebih berhak dan lebih layak mendapatkan. Tidak halal ji juga kalau bukan hakku saya makan, makanya saya kembalikan," kata Irma dengan dialek khas masyarakat Mangkasara atau Makassar.
Ia menjelaskan, bantuan PKH yang diterimanya secara reguler sudah cukup membantu kebutuhan keluarganya.
Irma pun mengaku telah menerima bantuan tersebut selama tiga kali yaitu pada bulan pertama atau Februari 2020 sebesar Rp300.000. Kemudian pada bulan kedua mendapat Rp400.000 dan pada bulan ketiga mendapat Rp150.000.
Keputusan Irma yang kesehariannya menjadi ibu rumah tangga ini setelah mendapat informasi dari suaminya bahwa penerima PKH tidak boleh mendapatkan bantuan lainnya. Dengan kata lain mendapat dua jenis bantuan pada satu penerima.
"Karena tidak boleh mendapat dua bantuan makanya saya mengembalikan," lanjut dia.
Sementara, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Desa Bontoramba yang juga Sekretaris Camat Pallangga, Syahrial sangat mengapresiasi keputusan yang dilakukan oleh warganya tersebut.
Ia pun telah melaporkan hal tersebut ke Camat Pallangga untuk diteruskan ke Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
"Bapak bupati memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada ibu Irma, beliau pun mengarahkan kami untuk memberikan perhatian kepada ibu ini secara pribadi karena kejujurannya," kata Syahrial.
Hal senada juga diungkapkan Camat Pallangga Taufik M Akib. Keputusan Irma mengembalikan paket sembako lantaran telah mendapatkan bantuan program sosial dianggap sebuah kejujuran.
Apalagi menurut Taufik, warganya tergolong masyarakat pra sejahtera tetapi rela mengembalikan bantuan sembako akibat wabah Corona dari pemerintah untuk diserahkan kembali ke masyarakat yang lebih membutuhkan.
"Ini merupakan contoh yang patut diteladani bagi kita semua untuk membantu warga yang membutuhkan bantuan, menolong orang yang dalam kesusahan. Apalagi di bulan suci ramadan, terlebih lagi di tengah pandemi COVID-19 ini," katanya.
Baca juga: Ratusan Orang di Bali Disebut Positif Corona ternyata Alat Tes Salah