BMKG Ungkap Fakta di Balik Gempa Laut Banda 6.9 M Semalam

Ilustrasi mesin seismograf membaca gempa.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Nyoman Budhiana

VIVA – BMKG mengungkapkan gempa kuat yang mengguncang Laut Banda, Rabu malam, 6 Mei 2020 merupakan gempa yang terpusat di kedalaman 97 kilometer. Berdasarkan analisis yang diolah menggunakan berbagai data, diperoleh magnitudo gempa yang stabil berada pada 6.9.

Tiga Bandara Ini Dalam Pantauan Khusus AirNav Buntut Cuaca Ekstrem saat Nataru

Pada awalnya BMKG menginformasikan gempa Laut Banda dengan magnitudo 7,3 sebagai informasi cepat. Magnitudo informasi cepat ini diolah menggunakan jumlah data yang terbatas dalam waktu yang sangat singkat kurang dari 5 menit. Dengan jumlah data yang terbatas tersebut, memungkinkan secara statistik menghasilkan magnitudo gempa yang lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah data yang lebih banyak.

Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman, gempa terjadi akibat adanya deformasi batuan pada bagian Lempeng Banda di Zona Benioff. Karena gempa tersebut berada pada hiposenter yang cukup dalam meskipun mekanisme sumbernya sesar naik, namun tidak berpotensi tsunami.

Gunung Kerinci Alami Gempa 1.884 Kali, Berpotensi Tiba-tiba Erupsi Tanpa Ada Gejala

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di BMKG, Daryono mengatakan lewat rilis yang diterima VIVA, selain karena hiposenter yang cukup dalam, maka gempa tersebut juga memiliki spektrum getaran yang dirasakan mencakup wilayah yang luas. Guncangan ini dilaporkan dirasakan hingga Manokwari dan Waingapu.

Pihak BMKG menyebut Lokasi hiposenter Gempa Banda tadi malam berada di kawasan yang menurut catatan sejarah gempa merupakan “sarang” gempa kuat di Zona Subduksi Banda. Catatan gempa dahsyat di lokasi ini sudah terjadi beberapa kali yaitu Gempa Banda 1918 (M 8,1), 1950 (M 8,1), 1963 (N 8,2), dan terakhir 2019 (M 7,7). Beberapa gempa kuat ini dirasakan guncangannya hingga Benua Australia.

Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Hari Ini, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

Menurut Daryono, awalnya, BMKG menginformasikan gempa Laut Banda berkekuatan magnitudo 7.3 , sebagai informasi cepat. Magnitudo informasi cepat diolah menggunakan jumlah data terbatas dalam waktu singkat kurang dari lima menit.

Menurutnya, proses updating atau pemutakhiran magnitudo gempa adalah hal biasa dan lazim dilakukan oleh lembaga monitoring gempa bumi di manapun juga. Sebab selain bertugas memberi informasi gempa, BMKG juga bertanggung jawab memberikan peringatan dini tsunami yang harus segera disampaikan kepada masyarakat pesisir.
 

Ilustrasi hujan.

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Dampaknya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga deras yang disertai petir.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024