PBNU Berharap, Indonesia Bisa Belajar dari China untuk Tangani Corona
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA – Keberhasilan China meredakan wabah pandemi virus corona dipuji banyak negara, termasuk Indonesia. Bahkan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Kiai Haji Said Aqil Siroj mengatakan, pemerintah China mampu mengatasi masalah wabah virus corona atau COVID-19 yang hingga kini merebak ke berbagai dunia. Said pun meminta pemerintah Indonesia untuk belajar dari China mengatasi COVID-19.
Hal itu disampaikan Said Aqil Siroj kepada Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian dalam acara 'Silaturahmi daring dan Penyerahan Alat Kesehatan dan Paket Sembako PBNU Bersana Dubes China' melalui video conference Senin malam, 4 Mei 2020.
"Selamat kepada rakyat Tiongkok yang sukses mengatasi wabah COVID-19 dengan cepat, dengan baik. Mudah-mudahan kesuksesan itu bisa dibagi kepada masyarakat Indonesia yang sekarang dalam keadaan kritis dan situasi prihatin menghadapi wabah Covid-19," kata Said Aqil Siroj dalam
"Mudah-mudahan kita bisa belajar dari pengalaman kesuksesan yang diraih rakyat RRC (Republik Rakyat China)," tambahnya.
Diungkapkan Said, PBNU dan Dubes China, ketika acara bulan Ramadhan ini beberpakali melakukan silaturahmi dan buka puasa bersama pada tahun-tahun sebelumnya.
“Meskipun berbeda dengan tahun-tahun lalu, tapi tidak mengurangi kekhususkannya, karena saling pengertian yang selama ini kita membangun kerja sama yang baik,” ujarnya.
Seperti diketahui, PBNU menjalin hubungan kerja sama dengan Tiongkok karena dalam sejarah, kedua negara, kedua bangsa telah melakukan kerja sama sejak lama. Bahkan sejak berabad-abad lalu.
“Terlepas masalah politik, bukan masalah politik, tapi budaya, peradaban, ilmu pengetahuan, agama juga. Cheng Ho ke sini dakwah juga. Tujuh kali Cheng Ho ke sini, membangun masjid,” katanya.
Said pun berharap, mudah-mudah hubungan yang kuat ini menjadi hubungan peradaban makin kuat, hubungan teknologi dan ilmu pengetahuan. "Jangan dibaca dalam hubungan politik. Pokoknya tidak ada hubunganya dengan politik,” tegasnya.
Kiai Said menyebutkan bahwa PBNU dan Tiongkok telah membangun kerja sama dalam berbagai bidang, yaitu pendidikan dengan beasiswa untuk para santri, membangun MCK di beberapa pesantren di Jawa dan Banten, serta mobil ambulans.
Pada situasi pandemi, kata pengasuh pondok pesantren Al-Tsaqofah Ciganjur, Jakarta, Selatan ini, Tiongkok membantu PBNU sebanyak 300 alat pelindung diri (APD), 1920 alat rapid test, 16.000 masker. Serta 1.000 paket sembako. Semuanya telah berada di gedung PBNU.
Duta Besar Tiongkok, Xiao Qian sebagai wakil dari masyarakat Tiongkok menyampaikan selamat dengan setulus hati dan muslim seluruh Indonesia selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, bulan suci dan mulia bagi umat Islam.
Setelah Indonesia dinyatakan masuk ke dalam wabah corona pada awal Maret, kata dia, pemerintah Indonesia mengambil tindakan untuk menanganinya.
Selama itu, Nahdlatul Ulama mendukung kebijakan pemerintah. NU melibatkan diri dalam sosialisasi agar masyarakat mengikuti pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19. Selain itu NU mengajak semua kalangan membantu untuk berkontribusi kepada masyarakat terdampak COVID-19.
“Saya juga yakin Indonesia di bawah pimpinan kuat Presiden Joko Widodo dan dukungan partisipasi aktif Nahdlaltul Ulama yang dipimpin yang mulia ketua NU Said Aqil Siroj indonesia pasti akan berhasil memenangi dari pandemi,” kata Xiao Qian.