Keluhan Orangtua, Tetap Ditagih SPP Meski Anaknya Belajar dari Rumah

Arah Pendidikan Belajar Dari Rumah
Sumber :
  • vstory

VIVA – Sebuah postingan di media sosial Facebook mendadak menjadi viral karena postingan tersebut menyuarakan keluhan orang tua terkait proses belajar yang dilakukan dari rumah. Keluhan ini dituliskan akun bernama Rizqajameela pada beberapa hari lalu.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Rizka bercerita bahwa dirinya masih kerap menerima pesan Whatsapp dari sekolah untuk membayar SPP. Padahal, pada bulan yang ditagihkan tersebut anaknya belajar dari rumah. Bahkan dia juga sempat mengeluh mengenai banyaknya tugas dari sekolah yang diberikan untuk murid, namun penulis tidak mencantumkam di mana sekolah yang ia maksud.

"Setiap hari belajar dari rumah menggunakan fasilitas rumah, listrik, wifi, AC plus pendampingan ortu yang selalu disempatkan. Meskipun kerjaan rumah tangga banyak yang harus diselesaikan. Kadang sampe anak nangis karena sulitnya tugas," tulis akun tersebut.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Akun Rizqajameela ini juga mengatakan, tidak semua orang tua memiliki smartphone, laptop ataupun mampu mengakses jaringan internet. Terlebih jika orang tua tersebut memiliki anak lebih dati satu, dan saat ini pemasukannya sedang terkendala akibat PSBB, maka pemerintah sebaiknya memikirkan ini.

"Bantuan beras 10kg dan uang 600 ribu aja ga cukup kalau ortu sehari-hari kena PSBB atau lockdown kalo mereka malah ditangkap-tangkaoin mau dagang. Apalagi kalo 4 atau 5 anak harus bayar SPP semua, susah kan?" tulisnya.

Pengguna facebook itu juga mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah yang tidak sedikitpun menyinggung soal SPP. Semestinya dalam kondisi seperti ini, pembayaran SPP dihilangkan atau oaling tidak dikurangi tidak full.

"Sering banget muncul di timeline statement sang Menteri. Tapi kira-kira statement tentang SPP kapan yah. Apalagi kalo harus free sampai akhir tahun. Ga wajar kalo masih harus bayar 100 persen. Subsidi dari pemerintah harusnya. Kan ini dampak dari Covid-19," ujarnya.

Sejauh ini banyak yang meyetujui terkait postingan tersebut. Di kolom komentar, pengguna lain juga banyak yang menyatakan mengalami hal serupa, bahkan tautan tulisan tersebut juga banyak disebarkan melalui pesan aplikasi whatsapp.

Baca: Tenaga Medis Corona di RS Sumut Mogok Kerja, Pasien Dipindahkan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya