Sejarah Tut Wuri Handayani, Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara.
Sumber :
  • http://www.uniknya.com/

VIVA – Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan nasional dan tokoh pelopor pendidikan di Indonesia. Setiap tanggal 2 Mei, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional yang merupakan kelahiran dari Ki Hajar Dewantara. Namanya diabadikan dalam sebuah kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Pemikirannya pun diabadikan dalam logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Tut Wuri Handayani.

Ketua Umum AMI: Pendidikan Indonesia Perlu Kembali ke Ajaran Ki Hajar Dewantara

Seperti dilansir dari lppks.kemdikbud.go.id, pemikiran Ki Hajar Dewantara terkait mendidik adalah proses memanusiakan manusia (humanisasi), yakni pengangkatan manusia ke taraf insani. Dalam mendidik, ada pembelajaran yang merupakan komunikasi eksistensi manusiawi yang otentik pada manusia untuk dimiliki, dilanjutkan dan disempurnakan.

Ki Hajar punya konsep dalam pendidikan, dimana dua hal ini harus dibedakan yakni sistem pengajaran dan pendidikan yang bersinergi satu sama lain. Pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah (kemiskinan dan kebodohan), dan pendidikan lebih memerdekakan manusia dari aspek hidup batin (otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik).

Peringatan Hardiknas 2024 Menag Yaqut Menegaskan Merdeka Belajar Harus Dilanjutkan

Selain itu, pemikiran Ki Hajar tentang metode yang sesuai dengan sistem pendidikan di bangsa ini adalah sistem among, yaitu metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh. Metode ini secara teknik pengajaran meliputi kepala, hati dan panca indera (educate the head, the heart, and the hand).

Di samping itu, pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa setiap anak memiliki tiga hak secara mendasar, yaitu hak mengatur diri sendiri berdiri (Zelfbeschikkingsrecht), hak bersama dengan tertib dan damai (orde en vrede), serta hak bertumbuh menurut kodrat (natuurlijke groei).

Sosok Maria Montessori yang Menginsipirasi Ki Hajar Dewantara dalam Dunia Pendidikan

Ketiga hak ini merupakan dasar alat pendidikan dan pemikiran Ki Hajar bagi anak-anak yang disebut 'Among Metode' (sistem-Among). Salah satu seginya ialah mewajibkan guru-guru sebagai pemimpin yang berdiri di belakang, tetapi mempengaruhi dengan memberi kesempatan anak didik untuk berjalan sendiri. Inilah yang disebut dengan semboyan 'Tut Wuri Handayani'.

Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana

Membumikan Ajaran Ki Hajar Dewantara

Peserta didik dibentuk menjadi insan yang berkembang secara utuh yakni rasio, olah rasa, olah jiwa, dan olah raga melalui proses pembelajaran berpusat pada peserta didik.

img_title
VIVA.co.id
7 Oktober 2024