Kudus Diguncang Gempa, Warga Bilang Getarannya Seperti Truk Lewat

Ilustrasi mesin seismograf membaca gempa.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Nyoman Budhiana

VIVA – Gempa bumi berkekuatan 3,0 magnitudo mengguncang wilayah Kudus. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa tektonik mengguncang wilayah Kudus dan sekitarnya pada Sabtu, 2 Mei 2020 dini hari.

“Letaknya pada koordinat 6,80 LS dan 110,74 BT, tepat di darat jarak 11 km arah Barat Laut Kota Kudus, Jawa Tengah kedalaman 10 km,” kata Daryono pada Sabtu, 2 Mei 2020.

Menurut dia, guncangan gempa dirasakan warga yang sedang tidak tidur di daerah Kudus, Jepara, Demak dan sekitarnya dalam skala intensitas II-III MMI. Di daerah itu, gempa dirasakan seperti ada truk yang lewat.

“Hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan yang ditimbulkan gempa tersebut,” ujarnya lewat rilis yang diterima VIVA.

Ia mengatakan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak gempa ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga kuat dipicu oleh aktivitas Sesar Muria (Muria Fault).

Wilayah Muria dan sekitarnya secara tektonik cukup kompleks, karena di wilayah ini terdapat beberapa sesar aktif seperti Sesar Lasem, Sesar Muria, Sesar Naik Pati (Pati Thrust) dan Sesar Semarang.

Sesar Muria merupakan sesar aktif yang memiliki magnitudo tertarget 6,2 dengan laju geser sesar sekitar 1 mm per tahun. Sesar Muria memiliki orientasi yang berarah Barat Daya-Timur Laut dengan jalur sesar yang melintasi Gunung Muria, dan diduga sesar ini menerus ke laut.

Sedangkan, Sesar Lasem adalah sesar dengan kelurusan paling panjang, menempati suatu depresi dengan sumbu yang berarah baratdaya-timurlaut. Ciri morfologi lain yang mengindikasikan keberadaan sesar ini sebuah pola kelurusan dari selatan Semarang ke arah timurlaut melewati Lasem dan menerus ke Laut Jawa.

Gempa Guncang Bandung, BNPB Minta Warga Tak Panik

Selain Sesar Lasem dan Sesar Muria, masih ada lagi sesar aktif lain yaitu Sesar Kendeng Segmen Semarang dan Segmen Purwodadi. Menurut dia, semua sesar ini aktif dan ada catatan sejarah gempanya.

Berdasarkan catatan sejarah gempa, zona sumber gempa ini memang aktif. Sesar-sesar tersebut bertanggungjawab terhadap beberapa peristiwa gempa kuat dan merusak pada masa lalu, seperti gempa kuat yang mengguncang Lasem pada tahun 1847.

Gempa di Kabupaten Bandung Terasa hingga Garut, Sejumlah Bangunan Rusak

Maka, kata Daryono, terjadinya gempa tadi pagi menjadi bukti bahwa Sesar Muria masih aktif, sekaligus menjadi alarm yang mengingatkan semua agar selalu waspada terhadap keberadaan sesar aktif di daratan yang jalurnya melintasi atau dekat permukiman penduduk.
 

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Buol Sulteng, BMKG Ungkap Penyebabnya

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik.

img_title
VIVA.co.id
9 November 2024