Sistem Data 'Bersatu Lawan COVID' Bikinan Gugus Tugas akankah Akurat

Ketua Gugus Tugas COVID-19, Doni Monardo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Upaya pemerintah untuk terus menangani pandemi virus Corona makin fokus dalam poin-poin utama. Salah satu yang kini dilakukan pemutakhiran yakni penyajian data dan informasi yang terintregrasi.

Panglima TNI Usulkan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional

Baru diikenalkan beberapa waktu lalu, sistem data informasi transparan berlabel “Bersatu Lawan COVID” diharapkan jadi solusi untuk masyarakat dapat mengakses via covid19.go.id. Sistem tersebut akan mampu mencatat dan mengintegrasikan data COVID–19.

Data tersebut berasal dari input data di tingkat puskesmas, rumah sakit, laboratorium pemeriksa, dan dinas kesehatan di tingkat daerah dengan pendampingan dari TNI, Polri, BPBD, BIN dan jajaran dinas Kominfo di daerah.

Sosok Almarhum Letjen TNI Doni Monardo, Jenderal Maruli: Beliau Jagoan Kopassus

Hal tersebut diungkapkan langsung Ketua Gugus Tugas Percepatan Percepatan Penanganan COVID–19, Doni Monardo.

Baca juga: Hadapi Corona, Tenaga Medis Inggris Bakal Terima Bintang Tanda Jasa

Cerita Haru Jenderal Maruli Saat Temui Almarhum Doni Monardo Setelah Dilantik Jokowi Jadi KSAD

“Sistem Bersatu Lawan COVID (BLC) merupakan hasil upaya kolaborasi lintas sektor yang dikoordinasi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19,” ungkap Doni Monardo dalam situs resmi Gugus Tugas COVID–19, Rabu 29 April 2020.

“Sistem ini tercipta atas kerja sama antara Tim Pakar Gugus Tugas, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara dan Komisi Informasi Pusat,” tambah Doni.

Sistem ini nantinya mampu memantau data sebaran kasus positif, pasien positif yang sembuh dan meninggal, orang dalam pemantauan (ODP), serta pasien dalam pengawasan (PDP).

“Selain itu, sistem dapat melihat gambaran kasus secara detail serta dapat digunakan untuk menganalisis kebutuhan logistik RS dan laboratorium dalam penanganan COVID–19, untuk dijadikan landasan dalam pembuatan kebijakan ke depannya,” jelasnya.

Saat peluncuran BLC, Doni menjelaskan bahwa sistem ini menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat di tengah krisis COVID–19. Masyarakat dapat memantau peta sebaran kasus positif COVID–19 secara nasional maupun per provinsi.

Baca juga: Ajaib, Tenaga Medis Sembuh dari Corona Walau Sempat Lumpuh

Sebaran kasus tersebut dapat dilihat berdasarkan waktu sehingga masyarakat dapat melihat juga riwayat sebaran kasus mulai dari awal hingga kini.

BLC bakal menampilkan sejumlah jenis grafik. Grafik yang ditampilkan antara lain kasus kumulatif nasional dan setiap provinsi. Grafik ini memperlihatkan grafik kasus meninggal dunia, sembuh dan perawatan harian secara nasional.

masyarakat dapat melihat grafik kasus berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur, serta kasus berdasarkan gejala awal dan komorbid atau kondisi penyerta yang paling banyak diderita pasien COVID–19.

BLC juga memiliki aplikasi yang dapat terpasang pada telepon pintar dengan terlebih dahulu mengunduh aplikasinya pada Playstore dan Appstore.

Pada aplikasi tersebut, masyarakat dapat mengetahui pemantauan kasus di wilayahnya, pemantauan lokasi rawan hingga tingkat kecamatan, diagnosa mandiri, pemantauan isolasi dan telekonsultasi.

“Aplikasi ini dapat digunakan untuk masyarakat dan petugas kesehatan sehingga dapat menekan pohon penyebaran COVID-19 dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Indonesia,” ujar Doni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya