PSBB, KAI Batalkan 401 Perjalanan Lokal dan Jarak Jauh
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – Sebagai tindaklanjut keputusan pemerintah yang melarang masyarakat Indonesia untuk mudik, PT Kereta Api Indonesia (Persero) membatalkan seluruh perjalanan Kereta Api Jarak Jauh dari dan menuju Jakarta dan Bandung mulai 24 April 2020 lalu. Pembatalan perjalanan kereta ini juga untuk mendukung pemberlakuan PSBB di sejumlah daerah untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19.
“Pembatalan seluruh perjalanan KA Jarak Jauh ini kami lakukan guna menindaklanjuti keputusan pemerintah atas larangan Mudik Lebaran 2020 untuk masyarakat,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, melalui keterangan yang diterima VIVA, Selasa, 28 April 2020.
Joni menyampaikan jika sebelumnya pada tanggal 21 April 2020, PT KAI telah membatalkan 14 perjalanan kereta api jarak jauh dari dan menuju Daop 1 Jakarta dan Daop 2 Bandung dengan berbagai tujuan untuk perjalanan mulai 23 dan 24 April 2020.
Kemudian mulai 24 April 2020, KAI tidak lagi mengoperasikan kereta api jarak jauh dari Jakarta dan Bandung menuju kota-kota di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
“Total sejak 23 Maret 2020, KAI telah membatalkan sebanyak 401 perjalanan KA, dengan rincian 213 KA Jarak Jauh dan 188 KA Lokal,” katanya.
Penumpang yang terkena pembatalan keberangkatan akan dikembalikan tiketnya 100 persen. Para penumpang akan dihubungi melalui Contact Center 121 dan jika belum dihubungi penumpang bisa membatalkan tiketnya sendiri melalui aplikasi KAI Access dan loket stasiun.
Untuk pembatalan di loket stasiun dapat dilakukan di semua stasiun keberangkatan kereta api jarak jauh dan lokal hingga maksimal 30 hari setelah jadwal keberangkatan dengan menunjukkan kode booking dan uang akan langsung diganti secara tunai.
Joni menyampaikan jika kebijakan pembatalan perjalanan kereta api jarak jauh ini akan terus dievaluasi dan mempertimbangkan perkembangan situasi di lapangan.
“KAI memohon maaf bagi para penumpang yang perjalanannya tertunda akibat pembatalan perjalanan ini. Hal ini bertujuan untuk menghentikan penyebaran COVID-19 pada saat mudik Lebaran 2020,” kata Joni.