Beredar Video Warga Tolak Bansos PSBB Corona: 'Tuang' Pak Ridwan

Tangkap gambar video warga tolak bansos PSBB Corona di Bandung
Sumber :
  • Instagram @infobandungkota

VIVA – Beredar video penolakan warga terhadap bantuan di saat pandemi virus Corona COVID-19 di media sosial Instagram @infobandungkota. Seperti diketahui, Jawa Barat kali ini tengah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bandung Raya dan Sumedang serta Bodebek.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Video tersebut berdurasi 45 detik yang di-posting 13 jam yang lalu dan sudah dilihat sebanyak 95,511 views dengan caption 'Warga menolak bantuan dari Pemerintah. Belum diketahui detail peristiwa dan lokasi tersebut, tetapi dari bahasa yang digunakan diperkirakan di wilayah Jawa Barat. Apalagi, salah seorang menyebut nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil'.

Dalam video tersebut terekam suara seorang pria menolak bantuan tersebut yang dibawa petugas dari PT Pos dengan bahasa Sunda.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

"'Punten pisan yeuh ti Pos Giro cape - cape, atos kumaha da, abdi ge beban, daripada abdi janten sasaran masyarakat, mending tong sadayana ulah kengeng lah nya, ka Pak Ridwan Kamil uihkeun deui we lah'. (Maaf banget nih dari Pos Giro sudah capek - capek, mau gimana, beban ke saya, daripada saya jadi sasaran masyarakat, mending semuanya jangan dapat, ke pak Ridwan Kamil pulangkan saja,'," ujar pria tersebut, Kamis 23 April 2020.

Dalam video tersebut, tampak penolakan dilakukan warga lainnya. Bahkan terekam suara ibu-ibu yang menolak dan menyebut memalukan.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Tolak-tolak, ngisinkeun (malu-maluin)," ujarnya.

Tidak hanya itu, suara warga lainnya pun terekam dan menyarankan Ridwan Kamil memakan bantuan tersebut. "Tuang Pak Ridwan, endogna ceplok,'. (Makan Pak Ridwan, telurnya ceplok'," teriak warga lainnya.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya menyempurnakan data penerima bantuan sosial (bansos), supaya tepat sasaran, tidak tumpang tindih, dan berkeadilan. Meski begitu, bantuan yang sudah siap segera disalurkan agar dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Corona COVID-19 bisa tertangani.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh. Arifin Soedjayana urusan penerima bantuan saat ini datanya masih terus diperbaharui. Menurut ia, sambil menunggu data dari daerah yang diusulkan oleh RT/RW dan ditandatangani surat tanggung jawab mutlak dari Kepala Dinas Sosial masing-masing daerah, proses penyaluran tidak akan berhenti. 

Arifin melaporkan, bantuan sosial senilai Rp500 ribu tersebut saat ini penyalurannya masih difokuskan di 10 daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Per 21 April, sekitar 5.237 paket bantuan sudah berhasil disalurkan di 10 wilayah PSBB Bodebek dan Bandung Raya,” katanya.

Penyaluran bantuan berupa uang tunai Rp150 ribu dan sembako ini ditargetkan bisa mencapai 264.085 alokasi pada beberapa pekan. Dibantu PT Pos Indonesia yang bekerja sama dengan ojek online dan ojek pangkalan, hasil monitoring pihaknya menunjukkan proses bantuan berjalan baik. 

"Ada riak-riak soal bantuan tapi tidak akan menghentikan proses penyaluran yang sejauh ini sudah berjalan baik. Pelibatan ojek online dan ojek pangkalan sangat membantu penyerahan bantuan pada KRTS sasaran,” kata Arifin.

Baca juga: Parah, Anggota DPRD DKI Masuk Data Penerima Bansos Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya