Bisakah Kuliah di Luar Negeri Disaat Wabah Corona?

Ilustrasi kuliah.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Orang tua pasti menginginkan anak-anaknya untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Bahkan, sudah banyak yang mempersiapkan diri untuk bisa menempuh pendidikan di luar negeri. Namun, saat ini banyak universitas di Indonesia dan luar negeri yang menerapkan kuliah online.

10 Negara yang Menawarkan Pendidikan Gratis untuk Mahasiswa Internasional

Lorensia Soegiarto Lead of Student Recruitment Sampoerna University merasa kini bukan hanya industri kesehatan yang terdampak akan adanya virus corona atau COVID-19 ini. Tetapi, industri pendidikan juga turut merasakan dampaknya.

"Berangkat dari edukasi secara general. Saya liat industri pendidikan cukup terdampak ya," ujar Lorensia saat live instagram Jouska.id, Selasa, 21 April 2020.

Panduan Mudah Mengunduh Kartu KIP Kuliah Digital

Dengan adanya wabah virus corona ini, Lorensia menyarankan agar orang tua dan calon mahasiswa untuk memilih universitas di Indonesia ketimbang harus berkuliah di luar negeri. Sebab akan ada beberapa kendala yang dihadapi calon mahasiswa mulai dari banyak negara yang menerapkan lockdown hingga visa pendidikan yang akan sulit keluar.

"Kalau saya bilang adalah saya fikir tetap di lokal dulu kenapa gitu mungkin ada yang sudah dapat ke luar tapi kita tidak tahu bagaimana negara itu apakah akan ditutup atau visa student tidak keluar. Jadi menurut saya stay local," katanya.

Tips Cerdas Bagi Mahasiswa Baru untuk Lulus Kuliah dalam 3,5 Tahun

Namun, jika memang ingin tetap berkuliah di luar negeri. Lorensia memberikan tips agar calon mahasiswa dapat mencari universitas yang bekerjasama dengan universitas luar yang ingin dituju. Sehingga jika setelah virus corona ini mereda bisa segera mengambil jurusan dan universitas luar negeri yang diinginkan tanpa perlu mengulang kembali.

"Kita dari universitas punya program. Kalau memang cuma satu tahun, setelah satu tahun mau keluar negeri itu bisa," katanya.

Untuk program kuliah sendiri setiap universitas miliki program yang berbeda, mulai dari satu tahun di Indonesia kemudian melanjutkan di luar negeri hingga seterusnya.

Farah Dini Novita dari Jouska juga mengingatkan orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya ke luar negeri untuk mempersiapkan tabungan sejak dini. Bahkan sejak sebelum menikah.

"Sebenarnya kalau boleh dibilang kamu masih single sudah mempersiapkan dana untuk kuliah anak. Kita gak pernah tahu bisa dapat beasiswa atau seperti apa," kata Farah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya