43 Santri Magetan Asal Malaysia Kena Corona, Penularan masih Misterius
- ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
VIVA – Bupati Magetan Suprawoto menyatakan bahwa tim tracing masih mencari tahu klaster penularan 43 santri pesantren Alfatah, Temboro asal Malaysia yang belakangan diketahui terkonfirmasi positif terpapar virus Corona COVID-19 sesampai di negara mereka. Disebutkan bahwa mereka bukan tertular dari klaster Bogor yang merupakan sumber penularan klaster awal di Magetan.
Suprawoto mengaku bahwa dia sudah mengkrocek langsung soal itu ke kontak yang ia kenal di Malaysia dan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta begitu informasi tentang itu tersiar luas. “Kami kroscek langsung ke teman di Kuala Lumpur. Kami dikabarkan ada bukti-bukti bahwa informasi yang disampaikan itu betul,” katanya dalam video conference dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Senin malam, 20 April 2020.
Di Magetan, papar Suprawoto, terdapat sepuluh kasus Corona COVID-19. Sembilan kasus terkait dengan pasien Corona asal Magetan yang dirawat di RSUD Solo, Jawa Tengah, setelah mengikuti sebuah acara di Bogor, Jawa Barat. Sedangkan satu kasus ialah kasus Corona warga Temboro yang terkonfirmasi positif dan kini dirawat di RSUD Madiun.
Warga Temboro yang positif tersebut bertempat tinggal di sekitar pesantren Alfatah. Ia juga memiliki pondok kecil. Berdasarkan hasil tracing, ada sekira 26 santri yang berkontak dengan pasien positif tersebut namun, berdasarkan hasil rapid test dinyatakan negatif. “Yang mondok di situ (di pondoknya pasien positif) para santri-santri yang mondok di Temboro (Pesantren Alfatah),” ungkap Suprawoto.
Di pesantren Alfatah, lanjut dia, terdapat 400-an santri asal Malaysia. Sebanyak 200-an santri sampai sekarang masih berada di pesantren Alfatah. Sementara separuhnya sudah pulang ke negara mereka termasuk di antaranya 43 santri yang belakangan terkonfirmasi positif Corona itu. Rencananya, santri yang masih berada di pesantren akan dipulangkan ke negara mereka jika dinyataka sehat dan bebas Corona. “Kalau tidak sehat kami larang pulang,” kata dia.
Gugus Tugas COVID-19 Magetan kini sudah menetapkan Temboro sebagai zona merah. Suprawoto menuturkan, pembatasan secara ketat diberlakukan di sana. Akses masuk-keluar dijaga dan kebutuhan warga setempat dipenuhi pemerintah. “Kami mengambil langkah physical distancing secara ketat,” ujar dia.
Baca juga: Harga Minyak Mentah AS Terpukul Serendah-rendahnya, Sampai Minus
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 43 santri sebuah pesantren di Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dikabarkan terkonfirmasi positif virus Corona COVID-19 setelah pulang ke negara mereka di Malaysia beberapa hari lalu. Mereka pun menjalani karantina. Kabar itu disampaikan pemerintah Malaysia, sebagaimana dilaporkan Malaysiakini.com pada Minggu, 19 April 2020.
Cek berita-berita update pandemi Corona melalui pantau Corona VIVA.co.id.