Mantan Pasien COVID-19 di Jawa Timur Mendadak Meninggal Dunia
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – Dua mantan pasien positif Virus Corona atau COVID-19 meninggal dunia di Provinsi Jawa Timur.
Kedua mantan pasien itu meninggal dalam waktu berbeda, yang pertama adalah AZ berusia 26 tahun warga Lumajang. Dia meninggal dunia dua hari setelah dinyatakan sembuh dari corona dan diperbolehkan pulang. Dia meninggal dunia di rumahnya.
Lalu, R warga Bangkalan, Madura. Mantan pasien ini malah meninggal dunia hanya beberapa jam sampai di rumahnya usai dinyatakan pulih dari corona.
Menurut Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuadi, kemungkinan kedua mantan pasien corona di Jawa Timur meninggal akibat penyakit bawaan, bukan karena virus corona kembali menyerang tubuh mereka.
Namun untuk kasus di Lumajang, menurutnya perlu dilakukan otopsi untuk menentukan apakah pasien meninggal karena COVID-19 atau bukan. Tapi itu tidak mungkin karena meninggal bukan karena hal tak wajar.
"Tapi juga belum tentu karena COVID-19, karena sebagian besar pasien yang dirawat di RSUD Soetomo, yang berat, karena ada komorbid (penyakit penyerta)-nya," ujar Joni.
Dalam beberapa kasus, lanjut Joni, pasien COVID-19 yang berat kebanyakan diikuti penyakit penyerta seperti diabetes melitus misalnya.
"Diabetes melitus ini tidak terasa, sehingga hati-hati kalau kita punya diabetes melitus karena mortalitas (kerawanan kematian)-nya besar sekali. Lalu (penyakit penyerta) jantung, hipertensi, dan infeksi," kata Joni.
Ada lima penyakit yang banyak ditemukan pada pasien COVID-19 yang meninggal dunia. "Dalam catatan kami (kasus di Jatim), yang meninggal pure karena COVID-19 hanya dua (pasien). Sedangkan yang lain (meninggal) karena ada komorbid," kata Joni.
Untuk diketahui, jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim bertambah 8 kasus menjadi 522 pada Jumat, 17 April 2020. Dari jumlah itu, 379 pasien masih dirawat, 96 pasien dinyatakan sembuh dan pulang, dan 48 pasien meninggal dunia.
Adapun jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP sebanyak 1.826, masih diawasi 1.014. Adapun jumlah ODP sebanyak 15.942, tapi yang masih dipantau tersisa 7.278 orang.
Baca: Peneliti UI Berhasil Ciptakan APD Canggih Anti Corona untuk Tim Medis