Ibunda Gus Baha Meninggal Dunia
- Facebook Generasi Muda NU
VIVA – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Alquran Narukan, Kragan Rembang, Jawa Tengah. Telah meninggal dunia Ibu Nyai Hj. Yuhanidz Noer Salim, ibunda dari Gus Baha atau KH Ahmad Bahaudin Noer Salim. Informasi ini tersebar sejak dini hari Rabu, 15 April 2020.
"Inalillahi Wa Inna Illahi Rojiun, telah meninggal dunia, Nyai HJ.Yuhanidz Noersalim (Ibunda Gus Baha dan Gus Umam) wafat pada Rabu 15 April 2020. Jenazah disemayamkan jam 14.00 WIB di halaman Pondok Pesantren Al Quran Desa Narukan, Kecamatan Rembang. Semoga amal ibadah Al Marhumah diterima Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan sabar dalam menghadapi musibah ini," begitu punya pesan yang tersebar.
Dari sejumlah komunitas, kabar duka ini memang sudah mulai disebarkan pada pagi hari. Ucapan duka cita dituliskan seiring penyebaran berita ini. Salah satunya oleh Keluarga Besar Komunitas Generasi Muda NU.
"Keluarga Besar Komunitas Generasi Muda NU, mengucapkan turut berduka atas wafatnya Ibunda KH. Ahmad Bahaudin Noer Salim (Gus Baha) Ibu Nyai Hj. Yuhanidz Noer Salim, pada Hari Rabu, 15 April 2020. Informasinya Janazah akan di Makamkan Jam 14.00 WIB di Halaman Ponpes Al-Qur'an, Desa Narukan Kecamatan Kragan. Semoga Allah tempatkan di tempat yang Mulia, Bisirril Faatihah, Aamiin," begitu informasi yang ditulis melalui Facebook Generasi Muda NU.
“Keluarga Besar Gerakan Pemuda Ansor derek berbelasungkawa atas wafatnya ibu Nyai Hj. Yuhanidz Nur Salim. Mugi-mugi Gus Baha', Gus Umam Narukan Kragan Rembang Jawa Tengah, soho sedoyo keluarga dipun paringi kesabaran. Aminn. Al Fatihah,” bunyi ucapan duka dari Kelurga Besar Pemuda Ansor..
Sebelumnya memang telah diinformasikan pada 8 April 2020, kalau Ibunda Gus Baha sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Rembang. Setelah beberapa hari menjalani perawatan, kesadaran beliu sempat menurun dan akhirnya meninggal dunia.
Gus Baha Tanggapi Soal Gelar 'Gus': Saya Jelas Gus yang Asli
Belakangan ini, gelar “Gus” menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Kontroversi ini dipicu oleh Gus Miftah, yang dianggap menyampaikan guyonan tidak pantas.
