Kasus COVID-19 Melonjak, PSBB di Surabaya Raya Dipertimbangkan
- VIVAnews/Nur Faishal
VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sepertinya menimbang-nimbang untuk memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di kawasan Surabaya Raya (Surabaya-Sidoarjo-Gresik-Lamongan) menyusul melonjaknya kasus COVID-19 di empat daerah itu.
Hanya saja, saat ini masih menunggu detail kerangka rencana seluruh sektor setelah PSBB diberlakukan. Kerangka rencana dimaksud Khofifah ialah, di antaranya sektor sosial-ekonomi, yang akan disiapkan jika kemudian PSBB diberlakukan.
"Kami belum mendapatkan detail plan langkah pencegahan dan penghentian penularan penyakit ini secara terukur," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Selasa malam, 14 April 2020.
Mantan Menteri Sosial itu menuturkan, kepala daerah di lingkup Surabaya Raya telah berkoordinasi untuk merumuskan formula pencegahan penularan COVID-19. Pemprov Jatim masih menunggu langkah-langkah yang disiapkan, sebelum diputuskan apakah perlu diterapkan PSBB atau tidak.
"Kita tunggu mudah-mudahan malam ini atau besok kami sudah dapat update," ujar Khofifah.
Wacana PSBB mengemuka setelah terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Surabaya Raya dalam tiga hari terakhir. Pada Minggu, 12 April 2020, terdapat 83 kasus di Kota Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan masing-masing 10 kasus, dan Kabupaten Gresik 4 kasus.
Lonjakan juga terjadi pada angka pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Sehari setelah itu, Senin, 13 April 2020, kasus bertambah signifikan lagi di Kota Surabaya, yaitu 28 kasus, Sidoarjo 8 Kasus, Gresik 3 kasus, dan Lamongan 1 kasus.
Pada Selasa ini, Kota Surabaya bertambah 20 kasus, Sidoarjo 6 kasus, dan Gresik serta Lamongan masing-masing 1 kasus.Â
Terpisah, Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Muhammad Fikser, sampai saat ini pihaknya belum mengajukan PSBB.
"(PSBB) Belum ada tindak lanjut dari pembahasan yang kemarin, masih dalam batas kajian, belum sampai ke arah sana (pengajuan)," ujarnya dihubungi wartawan.Â