Sudah 19 Dokter Wafat Selama Pandemi Corona

Dua dokter meninggal dunia akibat COVID-19.
Sumber :
  • PB IDI

VIVA – Sudah 19 dokter meninggal dunia selama pandemi virus corona atau covid-19 di Indonesia hingga Senin, 6 April 2020. Semua dokter meninggal sebab ikut terpapar virus dan sebab yang masih berkaitan dengan penanganan pasien corona. PB Ikatan Dokter Indonesia menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya dokter-dokter terbaik mereka.

Pada awal pandemi ditetapkan, enam dokter sekaligus meningga dalam waktu yang berdekatan. Mereka adalah dr Hadio Ali, dr Djoko, dr Laurentius, dr Adi Mirsaputra, dr Ucok Martin, dr Toni Silitonga. Informasi ini dibenarkan oleh Ketua Umum PB IDI, dr Daeng M. Fagih.

IDI mengucapkan belasukawa atas wafatnya 6 dokter dalam tugas memerangi COVID-19

Pada 23 Maret 2020, dr Bambang Sutrisna, meninggal di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur. Dia juga merupakan seorang Guru Besar Epidemuologi FKM Universitas Indonesia, yang merupakan anggota IDI Jakarta Timur.

Menyusul kemudian dr Iwan Dwiprahasto yang juga Guru Besar FK Universitas Gajah Mada, anggota IDI cabang Yogyakarta. Beliu meninggal di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta pada 24 Maret 2020.

Belum sepekan, dua dokter lagi meninggal dunia. Dia adalah dr Bartholomeus Bayu Satrio, anggota IDI Jakarta Barat dan dr Exsenveny Lalopua, anggota IDI Bandung.

Belum hilang duka karena kepergian dokter-dokter terbaik ini, IDI kembali kehilangan dua dokter mereka karena menangani virus corona pada lima hari lalu. Dia adalah dr Efrizal Syamsudin dan dr Ratih Purwarini. 

Menurut Ketum PB IDI, dr Daeng M. Faqih, hasil pemeriksaan dorkter Efrizal telah keluar dan dinyatakan positif corona. Sementara pemeriksaan terhadap dr Ratih belum keluar. Meski diketahui bahwa yang bersangkutan ikut menangani pasien corona.

"Dokter Efrizal sudah dilaporkan positif corona, dokter Ratih status PDP dan hasilnya belum keluar," katanya kepada VIVA.  

Sehari kemudian, IDI kembali kehilangan dokter mereka. Kali ini aadalah Laksma TNI dr. Jeane PMR Winaktu, beliau adalah mantan Kadiskesal RSAL, dr Mintohardjo. Selang dua hari, IDI kehilangan dr Nasrin Kodim yang juga guru besar epidemiologi FKM UI.

Epidemiolog Sebut Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi, Berpotensi Masuk Indonesia

VIVA Militer:  dokter Jeanne.

Pada hari yang sama, duka yang dirasakan IDI bertambah setelah dr Bernadette Albertine dan dr Ketty Herawati Sultan diinformasikan telah meninggal dunia. IDI berharap keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dan keikhlasan dalam cobaan ini.

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

Sementara Minggu, 5 April 2020, IDI kembali berduka karena kehilangan dr Lukman Shebubakar, yang merupakan anggota IDI Jakarta Selatan. Setelah itu dua dokter juga diinformasikan wafat.

Dia adalah dr Wahyu Hidayat, anggota IDI cabang Kabupaten Bekasi dan dr Heru Sutantyo, anggota IDI cabang Jakarta Selatan. IDI memohon doa kepada seluruh rakyat Indonesia, agar seluruh dokter dan pekerja kesehatan selalu mendapat perlindungan selama menjalankan tugas. Semoga hal-hal baik yang menjadi perjuangan para dokter yang gugur saat mejalankan tugas, dan apa yang menjadi perjuangan mereka, diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang Mulia.

Jill Biden Kembali Positif COVID-19, Segera Isolasi Mandiri di Rumah

Baca juga: Update Corona 6 April 2020 di Jawa Barat, 252 Orang Positif  

Update informasi Anda mengenai penanganan wabah corona dalam tautan berikut ini.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024