Ganjar Pranowo Ungkap Riwayat Kematian 18 Pasien Positif COVID-19
- IG Ganjar
VIVA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkap penyebab kematian 18 pasien posotif Virus Corona atau COVID-19.
Menurut Ganjar, rata-rata dari 18 pasien yang meninggal dunia itu berdasarkan riwayat medis memiliki riwayat penyakit penyerta alias penyakit bawaan.
"Sebagian besar punya penyakit bawaan. Itu berdasarkan catatan medis yang dilaporkan ke saya secara lisan. Catatannya ada di rumah sakit," ujar Ganjar di Semarang, Sabtu 4 April 2020.
Selain itu, lanjut Ganjar, berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Tengah, usia pasien positif COVID-19 rata-rata 50 tahun ke atas. Dari 18 kasus kematian.
"Dari 18 yang meninggal itu, hanya empat orang yang berusia di bawah 50 tahun," kata Ganjar.
Selain itu, menurut Ganjar, pasien yang meninggal kebanyakan memiliki riwayat perjalanan dari daerah zona merah COVID-19. Baik zona merah di Indonesia maupun luar negeri.
"Ini contoh saja, mereka datang dari luar negeri di sana sudah sakit terus pulang dan kemudian meninggal. Kasus seperti itu banyak kejadiannya," ujarnya.
Adapun laporan daftar 18 pasien yang meninggal, dengan rincian sebagai berikut :
Tanggal 8 Maret (dua kasus)
- 1 perempuan berusia 59 tahun,
- 1 lelaki berusia 60 tahun.
Tanggal 13 Maret (satu kasus)
- 1 perempuan berusia 44 tahun,
Tanggal 21 Maret (satu kasus)
- 1 laki-laki berusia 77 tahun,
Tanggal 25 Maret (satu kasus)
- 1 laki-laki berusia 22 tahun,
Tanggal 28 Maret (satu kasus)
- 1 laki-laki berusia 65 tahun,
Tanggal 29 Maret (satu kasus)
- 1 laki-laki berusia 70 tahun,
Tanggal 31 Maret (satu kasus)
- 1 laki-laki berusia 62 tahun,
Tanggal 1 April (tujuh kasus)
- 5 laki-laki masing-masing berusia 64, 69, dan 45, 56, dan 43 tahun
 - 2 perempuan berusia 67 dan 72 tahun.
 Tanggal 2 April (dua kasus)
- 2 laki-laki berusia 64 tahun dan 73 tahun.
Pada tanggal 2 April juga ada satu kasus lagi yang meninggal. Data di Dinkes Jateng masih berstatus PDP dengan hasil tes yang belum diterima. "Dugaan kuat positif Corona," kata Ganjar.
Baca: Tragis, Rampok 3 Kilo Emas Ditembak Polisi Lalu Tewas Akibat Corona