Corona di Jabar, Klaster GBI Swab Tes dan HIPMI Rapid Tes

Tim kesehatan kabupaten Bekasi jalani drive thru Jumat 27 Maret 2020
Sumber :
  • VIVAnews/Dani

VIVA – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah melakukan pemeriksaan terhadap 160 anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang berasal dari enam kabupaten dan kota. Mereka adalah peserta Musyawarah Daerah HIPMI di Kabupaten Karawang pada 9 Maret 2020, yang menjadi salah satu klaster yang diduga kuat jadi penyebaran virus corona atau covid-19 di Jawa Barat. 

Pemeriksaan telah dilakukan di Parkir Barat Gedung Sate Bandung. Mereka adalah anggota HIPMI dari Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung. Kemudian wilayah Bekasi, serta Kabupaten Karawang. Pengujian dilakukan dengan metode rapid test.   

Disampaikan Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, M Yudhi K, tes dilakukan guna mendapatkan kepastian pada anggota klaster HIPMI Karawang. Berapa dari mereka yang, terinfeksi dan tidak.  

Hasil tes ini tidak diberikan pada perorangan tetapi kepada koordinator. Hal ini untuk menghindari konsentrasi massa saat pengumuman hasil test dari Humas Jabar pada Rabu, 1 April 2020. 

“Jadi begitu diambil (darahnya) langsung mereka pulang, nanti diberitahukan via ketua organisasinya,” kata Yudhi seperti dikutip .

Ada lima tim yang diterjunkan dalam tes massal ini. Dinas Kesehatan Provinsi dua tim, Rumah Sakit Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat, dan Klinik Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat sebanyak tiga tim. 

Sementara itu, Ketua Umum DPD HIMPI Jawa Barat Surya Batara Kartika mengatakan, tes serupa juga dilakukan di kabupaten/kota lainnya dan hasilnya menunjukkan negatif covid-19. 

“Hampir bisa dibilang seluruhnya negatif untuk anak-anak HIPMI-nya, baik yang junior dan senior,” tegas Surya.

40 ODP Klaster GBI Lembang

Pemerintah Provinsi Jabar juga sudah menggelar tes masif drive trough bagi mereka yang masuk dalam pemantauan (ODP) dari Klaster GBI Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pemeriksaan dilakukan di Kota Bandung. 

Petugas Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat melakukan swab test dengan cara mengambil sampel dahak dan lendir tenggorokan hidung para ODP.

Menurut Penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr Ryan B Ristandi, target pemeriksaan adalah ODP yang menunjukkan gejala-gejala batuk, bersin, dan demam. 

“Target kami 40 orang, per orang rata-rata membutuhkan waktu 3 menit pemeriksaan,” ujarnya. 

Menurut Ryan, sejauh ini sudah ada 17 pasien dalam perawatan (PDP) berasal dari klaster ini. Rumah sakit yang merawat melakukan swab test dan proses PCR (Polymerase Chain Reaction) yang dilakukan di Labkesda Jabar. 

Kemudian, ada sekitar 800 orang yang memiliki kontak erat tapi tidak menampakkan gejala covid-19. Kepada mereka, Labkesda Jabar dibantu alat dan SDM dari Dinas Kesehatan Kota Bandung akan memberlakukan rapid test yang akan dilakukan secara bertahap di tempat yang sama. 

Menurut Ryan, swab test ini merupakan yang pertama kali diberlakukan kepada klaster GBI. Swab test atau PCR berbeda dengan rapid test. 
“Akurasi PCR sampai 100 persen,” sebut dr Ryan. 

Sesuai arahan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, swab test dilakukan untuk mengetahui epidemologi, pola penyakit dan peta persebaran corona di Jabar. 

“Tujuan swab test ini kami ingin mengetahui epidemologi seperti pola penyakit dan peta persebarannya,” kata dr Ryan. 

Menurut Ryan, idealnya PCR hasilnya akan keluar minimal dalam lima jam. Labkesda sendiri saat ini memiliki kapasitas pemeriksaan 96 sampel per hari. Labkesda Jabar telah memeriksa empat klaster yang diduga menjadi pusat penyebaran virus corona. Baik melalui swab test maupun rapid test. 

Rapid Tes Pegawai Pemprov Jabar

Selain klaster HIPMI, rapid test juga dilakukan untuk pegawai di lingkungan Pemda Provinsi Jabar. Mereka utamanya adalah orang yang kerjanya berisiko tinggi terpapar virus corona. Mulai dari Biro Humas dan Keprotokolan, Jabar Quick Response (JQR), serta mitra kerja dari Kelompok Kerja Wartawan Gedung Sate. 

“Ada sekitar 200 orang yang akan mengikuti tes ini,” kata Yudhi.  

Epidemiolog Sebut Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi, Berpotensi Masuk Indonesia

Baca juga: Update Corona Jawa Barat 1 April 2020: Sudah 198 Orang Positif

Perbaharui informasi Anda terkait perkembangan penanganan virus corona dalam tautan berikut ini.

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?
Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024