Mungkinkah Fatwa Agama Cegah Kebakaran Hutan di Indonesia?
- bbc
EcoMasjid yang khas biasanya memiliki sistem pengelolaan air yang berkelanjutan (air sangat penting karena digunakan untuk memurnikan tubuh sebelum salat, atau disebut dengan wudhu) dan khotbah biasanya menggabungkan penjelasan ilmiah dan ayat-ayat Alquran untuk mempromosikan konservasi dan perlindungan lingkungan.
Hayu mengatakan bahwa respons publik "luar biasa".
Sejauh ini, lebih dari 100 masjid telah terdaftar sebagai EcoMasjid di Indonesia, katanya.
Secara lebih luas, "Islam Hijau" menjadi tren, terutama di Jawa, tulis Kristina Grossman, seorang peneliti pengembangan komparatif di Universitas Passau, Jerman.
Sementara studi yang dilakukan oleh Fachruddin Mangunjawa dari UNAS di Jakarta, menunjukkan bahwa fatwa berhasil membantu pemerintah dan LSM internasional dalam hal mempromosikan proyek konservasi mereka.
Contohnya, sebuah fatwa tentang perlindungan terhadap hewan-hewan langka berhasil meningkatkan kesadaran warga desa yang hidup di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon, rumah bagi spesies langka badak Jawa, juga harimau Sumatra di Sumatra Barat, kata Mangunjaya.
"Sebelum fatwa ini ada, tidak ada penjelasan yang lengkap mengapa binatang-binatang ini harus dilindungi dan mengapa Muslim harus melindungi mereka," kata dia.
Dalam studi yang masih berlangsung, Mangunjaya mengatakan bahwa dia menemukan bukti bahwa fatwa tentang pembakaran lahan dan pelatihan bagi ulama lokal telah meningkatkan kesadaran akan target restorasi BRG di wilayah Riau.
"Sebelum ulama memperkenalkan konsep restorasi lahan gambut, banyak warga desa tidak menyadari bahwa mereka selama ini tinggal di lahan gambut selama beberapa dekade," tuturnya.
Akan tetapi, Mangunwijaya menekankan bahwa perubahan perilaku tidak akan mendapatkan hasil instan. Itu adalah tantangan yang dihadapi Mustangin dan ulama lainnya.
"Selalu ada orang-orang yang skeptis," ujar Mustangin.
Beberapa tetangganya berkata kepadanya bahwa sudah terlambat untuk memberi ceramah tentang restorasi lahan gambut karena asap dari kebakaran lahan telah mengubah langit Sumatra menjadi merah.
Nur Azmi, ustadz di desa Padekik, Riau, juga menghadapi keraguan yang sama ketika dia memberi ceramah tentang restorasi lahan gambut.
"Mereka berpikir bahwa tanah mereka tidak akan subur jika mereka tidak membakarnya," kata dia.
Namun Azmi berharap dirinya dapat menginspirasi masyarakat dengan membuktikan bahwa menanam di lahan gambut tanpa harus membakarnya adalah sangat mungkin.