Joging Saat Nyepi, Bule Amerika Dirantai Pecalang

Joging Saat Nyepi, Bule Amerika Dirantai Pecalang
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA – Peristiwa nahas dialami oleh seorang wisatawan asal Amerika Serikat yang tengah berlibur di Bali. Pria yang tak diketahui identitasnya itu dirantai oleh pecalang (keamanan) Desa Adat Kampial, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pada Rabu pagi, 25 Maret 2020.

Benarkah Covid-19 di Bumi Berdampak pada Suhu di Bulan

Bule yang tak diketahui identitasnya itu dirantai pihak keamanan adat setempat karena ngotot joging pada saat umat Hindu di Bali melaksanakan Nyepi serangkaian Tahun Baru Caka 1942.

Kapolsek Kuta Selatan, AKP Agustinus Yusak Sooai, yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Hanya saja, ia mengaku tak tahu jika bule itu sempat dirantai oleh pecalang.

USAID Mendanai Senjata Biologis, termasuk Covid-19

"Bule itu menginap di salah satu vila di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Saat dia keluar hendak joging dilarang petugas vila. Namun dia ngotot mau joging ke luar vila. Karena ngeyel terpaksa dilepas," ungkap Yusak, Kamis 26 Maret 2020. 

Bule yang mengenakan kaos hitam ini joging ke arah Kampial. Setibanya di Kampial, bule yang mengenakan topi itu dihadang pecalang. Di sana dia diberi pengertian pecalang bahwa pada hari itu umat Hindu sedang merayakan hari raya Nyepi, dan tak diperkenankan melakukan aktivitas apapun di luar rumah. 

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

Meski sudah diberi penjelasan, namun bule tersebut tak mengindahkannya. "Awalnya sudah diberi penjelasan oleh pecalang, namun tak diterimanya. Pecalang pun melapor ke Polsek. Mendapat laporan anggota saya langsung menuju ke TKP," beber Yusak.

Saat polisi datang, bule tersebut tetap saja ngotot. Mengantisipasi hal yang tak diinginkan, polisi langsung membawa bule tersebut ke Polsek Kuta Selatan. Setibanya di Polsek, polisi kembali memberinya penjelasan. Namun, bule itu tetap saja tidak terima. Bahkan, dia menilai dirinya jadi korban. 

"Saat anggota saya mengamankannya, dia tidak dirantai. Saya juga kaget ada video beredar kalau dia sempat dirantai. Selama di Polsek kami memberikan penjelasan dengan baik. Bule itu malah memancing emosi. Saya suruh anggota saya mengantar pulang ke vilanya. Terserah kalau dia mau kabur lagi," katanya.

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, di acara diskusi 'Menggali Sumber Ekonomi Potensial Menuju Pertumbuhan 8 Persen', yang digelar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Februari 2025

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Ekonom sekaligus Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, mengingatkan soal besarnya utang pemerintah akibat ekspansi fiskal saat hadapi COVID-19

img_title
VIVA.co.id
13 Februari 2025