Cerita Tegarnya Jokowi Ditinggal Ibunda Tercinta

Presiden Jokowi saat akan memberi keterangan pers.
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Maulana Surya

VIVA – Sebagai perwakilan pemerintah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, melayat ke Solo Jawa Tengah, guna menyampaikan duka cita meninggalnya Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomihardjo, pada Rabu sore sekitar pukul 16.45 WIB.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Pramono sempat menceritakan, bagaimana tegarnya seorang Jokowi, anak pertama, yang harus mengihklaskan ibundanya pergi untuk selama-lamanya. Bukan perkara mudah, apalagi saat ini Indonesia sedang dilanda wabah Covid-19 yang terus meluas.

"Semalam Mensesneg dan saya (Seskab) mendampingi Bapak Presiden sampai jam 23.00. Beliau tabah sekali dan tetap memikirkan urusan kerjaan terutama yang berkaitan dengan penanganan Covid-19," jelas Pramono Kamis 26 Maret 2020.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Selain itu menurut Pramono, Presiden Jokowi tidak ingin persoalan negara terhambat karena ibundanya meninggal. Bahkan menurut Pramono, Presiden tetap meminta agar penyiapan Sidang Pemimpin KTT G 20 secara Video Conference (Virtual), dilakukan pada Kamis sore nanti sekitar pukul 19.00 WIB.

"Rencananya Presiden akan tetap hadir dan menyampaikan pandangannya dari Istana Bogor," katanya.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Presiden Jokowi di dekat jenazah ibundanya, Sujiatmi Notomihardjo

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, telah menyampaikan pesan langsung dari Presiden Joko Widodo, terkait proses pemakamanan ibundanya.

"Bapak Presiden menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan seluruh rakyat Indonesia yang menyampaikan bela sungkawa dan mendoakan Almarhumah Ibu Sudjiatmi Notomihardjo," ujar Pratikno. 

Dia melanjutkan, tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua pihak, diimbau untuk mendoakan dari rumah saja. Tidak mendatangi rumah duka untuk melayat dan juga ke tempat pemakaman.

"Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon berkenan berdoa dari rumah masing-masing, dan tidak perlu beramai-ramai melayat ke rumah duka atau ke pemakaman, karena kita tetap harus menjalankan physical distancing (jaga jarak)," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya