Corona Meluas, MUI Jateng Imbau Salat Jumat di Rumah

Penyemprotan Disinfektan di Rumah Ibadah,, Pencegahan Corona atau Covid-19
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Semakin merebaknya wabah virus Corona atau COVID-19 di Jawa Tengah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat mengimbau peniadaan salat Jumat di seluruh wilayah Jawa Tengah pada 27 Maret 2020 mendatang.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Keputusan itu juga merujuk pada fatwa MUI pusat Nomor 14 Tahun 2020, tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah virus corona.

Baca : Update Corona Jateng 26 maret 2020

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Ketua MUI Jawa Tengah, Ahmad Darodji menjelaskan bahwa pihaknya sudah  berkonsultasi dengan Gugus Tugas penanganan COVID-19. Menurutnya saat ini wilayah Jawa Tengah yang terpapar semakin luas.

"Melihat kondisi Jawa Tengah khususnya, umumnya di Indonesia, masa pagebluk (wabah Corona) semakin meluas dan melebar. Hal itulah, yang kemudian menjadi dasar untuk peniadaan salat Jumat," ujar Darodji saat dikonfirmasi, Rabu 25 Maret 2020.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Dikatakan Darodji, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dan melakukan pencegahan agar virus Corona tidak menyebar. Jamaah diimbau untu  niat tidak datang salat Jumat karena ingin menyelamatkan orang banyak.

"Salat Jumat ditiadakan tapi masjid tetap mempersiapkan untuk orang yang ingin salat zuhur," ungkapnya. 

Pekan depan melihat perkembangan

Namun, Darodji menambahkan hanya salat Jumat saja yang ditiadakan untuk pekan ini, menurutnya  pelaksanaan salat berjamaah selain salat Jumat masih mungkin dilakukan.

Hanya, dalam praktiknya harus memperhatikan jarak antar jamaah, disediakannya hand sanitizer dan jamaah membawa sajadah sendiri.

"Salat jamaah masih bisa dilaksanakan, tapi pengurus masjid di seluruh Jateng harus bisa menyiapkan untuk yang mau salat. Tapi, tidak untuk Jumatan,” katanya.

Selain itu, Darodji berpesan untuk umat muslim di Jateng agar memperbanyak ikhtiar dan doa. Seperti, membaca doa qunut nazillah, sebagai upaya tolak bala supaya negeri ini terbebas dari wabah.

“Putusan untuk meniadakan salat Jumat, berlaku untuk tanggal 27 Maret 2020. Untuk Jumat selanjutnya kita melihat perkembangan, dan akan ada tausiah lagi,” kata dia.

Di Jateng 19 orang positif

Diketahui, Jawa tengah saat ini ada 19 orang yang positif COVID-19. Dengan rincian 15 orang sedang dalam perawatan, tiga dirawat di RSUD Dr. Moewardi Solo, lima di RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Kemudian di RSUD Tidar Magelang, tiga di RS Telogorejo Semarang, satu di Rumah Sakit Wongso Negoro Semarang, satu di RSUD Kraton Pekalongan, dan satu di RS Margono Purwokerto

Samentara empat kasus yang meninggal diantaranya tiga di RS Dr. Moewardi Solo dan satu di RS Dr. Kariadi Semarang. Keempatnya meninggal dalam jangka waktu yang berbeda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya