Cegah Corona, MUI Minta Ijtima Jemaah Tablig di Gowa Dibatalkan

Peserta Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan sudah berdatangan
Sumber :
  • VIVAnews/Irfan

VIVA – Majelis Ulama Indonesia mengimbau kepada pihak penyelenggara ijtima jemaah tablig se Asia di Gowa Sulawesi Selatan agar membatalkan kegiatannya. 

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Sebab, MUI telah mengeluarkan fatwa tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah corona COVID 19 agar bisa terhindar dari bahaya yang akan ditimbulkan oleh virus tersebut. 

"Dan itu pulalah sebabnya banyak organisasi dan lembaga yang semula akan menyelenggarakan muktamar dan atau diskusi serta seminar membatalkan dan atau menundanya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Anwar Abbas di Jakarta, Kamis, 19 Maret 2020. 

Polemik Salam Lintas Agama, Ini Sikap Gerakan Pemuda Al Washliyah

Oleh karena itu, lanjut dia, kalau ada organisasi dan atau kelompok yang berencana akan menyelenggarakan acara  yang akan menghadirkan banyak orang sebaiknya ditunda demi terhindarnya wabah corona serta demi terciptanya kemaslahatan umum. 

"Maka MUI mengimbau kepada pihak yang bersangkutan untuk membatalkan dan atau menundanya sampai situasi benar-benar kondusif," tutur Anwar.

Ijtima Ulama Fatwa MUI: Ucap Salam Lintas Agama Lain oleh Umat Islam Hukumnya Haram

Karena kalau tidak maka kontak jarak dekat diantara para peserta berupa  jabat tangan atau cium pipi, berpelukan atau aktivitas lain yang melibatkan sentuhan langsung tentu akan terjadi dan atau mereka di tempat acara itu menyentuh permukaan benda yang telah terpapar oleh virus tersebut. 

Kemudian,  tangan mereka  mengusap mata, hidung dan mulut atau membran mucus lainnya, maka hal-hal yang seperti itu tentu jelas akan bisa menyebabkan mereka menjadi  tertular. 

"Oleh karena itu kaidah dar'ul mafasid muqoddam 'ala jalbil mashalih atau  menghindari dan menjauhi kemafsadatan harus kita dahulukan dari menarik kemashlahatan tentu dalam hal ini harus benar-benar kita kedepankan agar bencana dan malapetaka tidak mengenai diri dan bangsa ini," ujarnya. 

Ia menambahkan, bahwa persoalan ini tidak boleh menganggap enteng bahaya dari virus corona ini karena kalau kita tidak mampu dan  tidak berhasil memutus mata rantai penularannya maka korbannya tentu akan  berjatuhan. 

"Untuk itu karena  virus ini  menyebar dari orang ke orang dalam jarak dekat, maka kita harus menjauhi keramaian dan atau berkumpul dalam jumlah yang banyak," kata Anwar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya