Yuri: Ada Rumah Sakit Takut Diketahui Ada Pasien Corona
- U-Report
VIVA – Juru Bicara Penanganan Corona Covid-19, Achmad Yurianto menyadari ada rumah sakit yang tidak mau menerima pelayanan terhadap orang yang positif terjangkit virus corona atau COVID-19. Karena, rumah sakit harus menjaga citranya agar tidak dijauhi masyarakat.
Yuri sapaan Yurianto menyampaikan hal ini saat diwawancarai oleh Deddy Corbuzier, dan diunggah ke YouTube dengan judul 'SAYA EMOSI!! TERNYATA BENAR RS MENOLAK PASIEN CORONA! (No HOAX exclusive kemenkes menjawab)' pada Selasa, 17 Maret 2020.
“Kita menyadari betul bahwa beberapa rumah sakit menjaga citranya, jangan sampai ketahuan merawat orang COVID-19. Kalau ketahuan, nanti semua pasien yang lain tidak mau datang. This is business. Kalau gitu, selamat datang di Indonesia,” kata Yuri seperti dikutip dari YouTube pada Rabu, 18 Maret 2020.
Jadi, kata dia, banyak sekali rumah sakit yang menolak untuk menangani orang yang dinyatakan positif terkena corona. Makanya, Yuri dari awal keras tidak mau menyebut atau merilis nama rumah sakit, kecuali RSPI Sulianti Saroso dan RS Persahabatan.
“Ya takdir dia (RSPI Sulianti dan RS Persahabatan) yang menjadi rujukan. Saya dari awal tidak mau menyebut,” ujarnya.
Makanya, Yuri mengatakan Rumah Sakit Pertamina Jaya yang bersedia untuk menerima pelayanan khusus bagi masyarakat yang dinyatakan positif kena virus corona. Sehingga pasien di luar COVID-19, bisa dipindahkan ke rumah sakit lain.
“Berlawanan. Jadi rumah sakit tidak mau diketahui oleh siapa pun bahwa dia merawat pasien Covid. Karena dia tahu, oh jangan ke rumah sakit itu karena ada pasien Covid,” jelas dia.
Langgar aturan
Menurut Yuri, rumah sakit yang menolak untuk merawat pasien jelas melanggar hukum. Memang, kata dia, rumah sakit boleh saja menolak untuk tidak merawat pasien tapi harus dengan alasan dan memberikan rujukan yang jelas.
”Regulasi jelas. Silakan mungkin rumah sakit tidak mampu merawat, tapi kan ada mekanismenya. Buatlah rujukan yang baik, antarlah dia atau berikanlah pemeriksaan penunjang dulu secara lengkap, baru dikirimkan. It’s oke, tidak apa-apa. Bukan berarti kaya pasar, silakan anda cari sendiri, kami tidak mau terima,” kata Yuri.
Oleh karena itu, Yuri akan bicara dengan Asosiasi Rumah Sakit untuk menindaklanjuti sanksi apa yang harus diberikan kepada rumah sakit yang menolak memberi pelayanan terhadap warga yang dinyatakan positif kena corona tanpa mengikuti mekanisme yang telah ditentukan.
“Kita akan bicara dengan Asosiasi Rumah Sakit. Silakan anda kartu kuning, kalau masih anu ya tinggal kartu merah. Ini masalahnya prosedur yang tidak elegan. Boleh dia mengatakan kami tidak bisa merawat. Memang tidak harus semua rumah sakit itu terima pasien, tentu ada kapasitasnya,” tutur dia.