Ilmuwan RI Cari Penawar Corona, Empon-empon dan Propolis Turun Gunung
- bbc
Riset serupa juga dilakukan Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB). Wisnu Ananta Kusuma, pakar ilmu komputer dari IPB, mengatakan pihaknya menggunakan pendekatan big data analitycs atau analisis data.
Dari berbagai makalah ilmiah yang diterbitkan dalam satu bulan terakhir, para peneliti mendapatkan 56 senyawa sintetis dan 396 protein – baik pada virus maupun sel manusia – yang bisa dijadikan target.
Kemudian mereka menggunakan teknik pembelajaran mesin atau machine learning untuk membangun sebuah jaringan yang dicocokkan dengan 1400 senyawa di basis data tanaman obat yang diciptakan Departemen Farmasi UI, herbaldb.
"Dari situ beberapa senyawa diperoleh yang paling sesuai untuk mencegah virus corona ini kemudian dicari senyawa itu ada di tanaman apa saja, kita memang sengaja memilih yang umum sehingga orang bisa menggunakan," kata Wisnu.
Setelah mendapatkan senyawa yang cocok, dilakukan simulasi secara in silico untuk melihat apakah senyawa tersebut bisa menempel dengan baik dengan protein tertentu.
Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB, Irmanida Batubara, mengatakan sebagian besar senyawa yang potensial sebagai obat Covid-19 termasuk dalam golongan flavonoid, yang dihasilkan tanaman-tanaman herbal.
"Itu sudah terbukti secara in silico bahwa mereka bisa menghancurkan protein pada virus corona sehingga dia mampu merusak virus corona, dan di sisi lain, si senyawa metabolit sekunder ini pun mampu meningkatkan daya tahan tubuh manusia sehingga bisa menangkal serangan dari virus corona," ia menjelaskan.
Empon-empon
Guru besar Universitas Airlangga (UNAIR), Chairul Anwar Nidom, menawarkan pendekatan berbeda. Ia mengusulkan masyarakat agar mengonsumsi empon-empon untuk membantu melindungi diri dari Covid-19.