Ilmuwan RI Cari Penawar Corona, Empon-empon dan Propolis Turun Gunung
- bbc
Seiring Indonesia memulai pengembangan vaksin untuk virus Corona COVID-19, sejumlah peneliti di Indonesia mengidentifikasi senyawa-senyawa dari bahan herbal yang berpotensi sebagai obat.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta resmi ditunjuk untuk memimpin ikhtiar tersebut. Direktur Eijkman, Amin Soebandrio, berencana membentuk konsorsium yang melibatkan Kementerian Kesehatan, perguruan tinggi, dan industri.
Amin mengatakan, sejauh ini sudah ada dua perguruan tinggi yang diajak ikut serta, Universitas Airlangga, Surabaya dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
"Kita masih mengidentifikasi siapa saja yang punya kompetensi dan komitmen," ujarnya kepada BBC News Indonesia.
- Berpacu melawan waktu untuk temukan vaksin virus corona
- Delapan mitos vaksin di balik wabah campak global: Autisme hingga konspirasi Barat
- Rendahnya kepercayaan terhadap imunisasi adalah krisis kesehatan global yang memprihatinkan
Berbagai kelompok penelitian di seluruh dunia tengah berlomba untuk menemukan vaksin Covid-19. Vaksin, umumnya berupa virus atau bagian dari virus yang telah dilemahkan, disuntikkan ke dalam tubuh untuk membantu sistem kekebalan mengenali mereka sebagai penyerang dan belajar melawannya.
Amin menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan para peneliti ialah mengidentifikasi bagian virus Corona Covid-19 yang memiliki sifat antigenik serta mempelajari cara merangsang pembentukan antibodi yang protektif. Tantangan pertama mereka, mendapatkan sampel virus hidup.
"Saat ini belum ada yang menyatakan berhasil membiakkan virusnya di Indonesia," kata Amin. Perlu diketahui, sampel yang digunakan dalam uji virus Covid-19 bukanlah virus hidup, melainkan materi genetik atau RNA-nya saja.
"Membiakkan virusnya itu tidak mudah, dan tidak semua lembaga bisa melakukannya," ia mengimbuhkan.