BMKG: Gempa Sukabumi Paling Kuat yang Pernah Terjadi di Jawa Barat

Gempa bumi Sukabumi.
Sumber :
  • BMKG

VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebutkan, gempabumi 5,0 skala richter yang mengguncang wilayah Sukabumi adalah yang paling kuat yang pernah terjadi di wilayah Jawa Barat.

Prakiraan Cuaca Sebagian Kota di Jawa: Jakarta hingga Bandung Berpotensi Hujan Petir

"Gempa Sukabumi kemarin merupakan gempa dengan magnitudo paling kuat yang bersumber dari sesar aktif di daratan Jawa Barat sejak 19 tahun terakhir," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono di Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020 dilansir dari VIVAnews.

Berdasarkan catatan katalog gempa, tampak bahwa gempa kuat dengan pusat di darat terakhir yang terjadi di Jawa Barat berkekuatan M=5,1 terjadi di Ciamis-Kuningan pada 13 Januari 2001.

Fenomena Aneh Benda Putih Mengambang dari Langit di Kalteng, Begini Penjelasan BMKG

Gempa tipe II

Ia menyebutkan, gempa Sukabumi ini termasuk gempa tipe II, dimana gempa diawali dengan gempa pendahuluan, selanjutnya terjadi gempa utama, dan kemudian diikuti gempa susulan.

Waspada! BMKG Prediksi Hujan di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Selasa 12 November 2024

Sebelum terjadi gempa utama (main shock) dengan magnitudo M=5,1 pada pukul 17.18.04 WIB, didahului aktivitas gempa pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo M=3,1 pukul 17.09 WIB. Setelah terjadi gempa utama, selanjutnya diikuti gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo M=2,4 pada pukul 18.06 WIB.

Ada beberapa pembelajaran yang dapat diambil dari kasus gempa Sukabumi ini. Kata dia, pertama, di wilayah Indonesia ternyata masih banyak sebaran sesar aktif yang belum teridentifikasi dan terpetakan strukturnya dengan baik.

Identifikasi dan pemetaan sesar aktif ini sangat penting untuk kajian mitigasi dan perencanaan wilayah.

Kedua, adalah mewujudkan bangunan tahan gempa. Ini penting karena banyaknya korban sebenarnya bukan disebabkan oleh gempa, tetapi timbul korban akibat bangunan roboh dan menimpa penghuninya.

"Membuat bangunan rumah tembok asal bangun tanpa besi tulangan atau dengan besi tulangan dengan kualitas yang tidak standar justru akan menjadikan penghuninya sebagai korban jika terjadi gempa," katanya. 

Rumah dan bangunan rusak

BPBD Provinsi Jawa Barat menyebutkan, dampak dari gempabumi menimbulkan kerusakan di beberapa wilayah kecamatan di Sukabumi.

Di Kecamatan Kalapanunggal (17 rumah rusak berat 15 rumah rusak sedang 17 rumah rusak ringan), Kecamatan Parakansalak (2 rumah rusak sedang), Kecamatan Cidahu (1 rumah rusak), dan Kecamatan Kabandungan (beberapa rumah rusak ringan).

Selain itu, guncangan gempa juga dirasakan di Cikidang, Ciambar, Cidahu dalam skala intensitas IV - V MMI dimana guncangan dirasakan oleh hampir semua penduduk menyebabkan warga berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Sementara itu guncangan juga dirasakan di Panggarangan, Bayah, Sukabumi dalam skala intenaitas III MMI dimana guncangan dirasakan seperti ada truk berlalu.

Ia menambahkan, dalam catatan sejarah gempa di wilayah ini menunjukkan bahwa pada tahun 1.900 di wilayah Cisaat dan Gandasoli Sukabumi pernah dilanda gempa kuat dan merusak.

Gempa saat itu selain merusak permukiman, gempa ini juga merusak Stasiun Cisaat dan Gandasoli Sukabumi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya