Dewan Pers Minta Media Patuhi Kode Etik Saat Beritakan Corona

Pemeriksaan Suhu Tubuh Cegah Penyebaran Corona
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Dewan Pers meminta kepada media untuk mematuhi kode etik jurnalistik saat melakukan peliputan media. 

Seperti diketahui pemerintah Indonesia telah mengumumkan dua WNI dinyatakan positif virus Corona atau Covid-10 pada Senin 2 Maret 2020. 

"Oleh karena, media yang memiliki fungsi sebagai penyampai informasi, pendidikan dan kontrol sosial dalam pemberitaan mengenai virus corona baik media cetak, elektronik," kata Ketua Dewan Pers Mohamad Nuh, dalam siaran persnya yang dikeluarkan pada Kamis 5 Maret 2020.

Pegang teguh kode etik jurnalistik 

Menurut Dewan Pers, pemberitaan mengenai kasus virus corona media harus memegang teguh prinsip kode etik jurnalistik, seperti memberitakan secara akurat, selalu menguji informasi, tidak beritikad buruk serta dilakukan secara proporsional. 

Tidak diberitakan secara berlebihan

Media massa jangan memberitakan kasus virus corona secara berlebihan sehingga melupakan prinsip dasar dalam KEJ. Media massa harus memperhatikan kepentingan publik yang lebih luas sebelum membuat berita atau laporan mengenai virus corona ini. 

Jaga ketertiban masyarakat

Media mssa melalui ruang redaksinya harus menjaga ketertiban masyarakay, sehingga dalam membuat laporan mengenai virus corona tidak menimbulkan kepanikan.

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

Tidak memuat identitas pasien

Media massa diminta tidak memuat identitas pasien, baik yang dinyatakan positif maupun yang dalam pengawasan otoritas kesehatan, baik nama, foto maupun alamat tinggalnya karena pasien adalah korban yang harus dihargai hak privasinya. 

Jill Biden Kembali Positif COVID-19, Segera Isolasi Mandiri di Rumah

Menjaha keselamatan awak media 

Media massa diminta menjaga keselamatan awak medianya saat melakukan peliputan virus corona sehingga tidak menimbulkan masalah baru, seperti terjangkit virus corona saat bertugas. 

Belum Lenyap, Kasus COVID-19 di Indonesia Didominasi Varian EG.2 dan EG.3

Informasi yang memberi kepastian

Media massa bersama otoritas kesehatan menyampaikan informasi yang memberikan kepastian ke masyarakat, dan tidak membuat berita atau laporan yang hanya mencari sensasi dan meresahkan masyarakat. 

Jaksa Agung ST Burhanuddin

Jaksa Agung ST Burhanuddin Ungkap Tak Bisa Apa-apa Tanpa Media Massa

Jaksa Agung mengungkap, kinerjanya yang tidak terlepas dari kolaborasi dengan media massa. ST Burhanuddin mengatakan bahwa Kejagung bekerja maksimal karena bantuan media.

img_title
VIVA.co.id
17 Oktober 2024