Gunung Merapi Erupsi, Operasional Bandara Solo Dihentikan Sementara
- Repro FREKOM Merapi
VIVA – Erupsi Gunung Merapi telah menyebabkan Bandara Solo menghentikan sementara kegiatan operasionalnya. Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait menjelaskan penutupan operasional penerbangan Bandara Solo akibat debu volkanik Gunung Merapi pada Selasa, 3 Maret 2020.
Menurut dia, semburan abu vulkanik Gunung Merapi telah mencapai ketinggian 350 FL (10,668 Km) dengan arah angin bergerak ke arah Timur dengan kecepatan 15 knots (27,78 km/jam) dan ke barat 10 knots (18,52 km/jam).
"Rute penerbangan yang terdampak yaitu rute W17N, A576S, W45/G461, W17N, dan W52," kata Yohanes melalui keterangan tertulisnya.
Selanjutnya, Yohanes mengatakan AirNav Indonesia menerbitkan NOTAM Nomor B0614/20NOTAMN pada tanggal 3 Maret 2020 pukul 09.10 WIB perihal penutupan Bandara Adi Soemarmo (Solo) untuk penerbangan sipil pada pukul 09:25 WIB, dan estimasi dibuka kembali pada pukul 11:30 WIB.
Di samping itu, Yohanes menambahkan AirNav Indonesia menerbitkan NOTAM Nomor B0615/20NOTAMR pukul 11.30 WIB perihal perpanjangan penutupan Bandara Adi Soemarmo (Solo). Untuk penerbangan sipil, yang semula estimasi dibuka kembali pada pukul 11:30 WIB menjadi pukul 13.30 WIB.
Saat ini, Yohanes mengatakan AirNav Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan terkait terus memantau perkembangan dampak erupsi Gunung Merapi terhadap penerbangan, dan selalu menginformasikan melalui NOTAM setiap perkembangan.
"Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat sebaran abu vulkanik pada runway dan apron di Bandara Adi Soemarmo, Solo. Hingga saat ini, ada 6 penerbangan yang dibatalkan. Adapun Bandara Jogja dan Semarang tetap beroperasi normal," ucapnya.