Influencer: Dulu Dipakai untuk Ngebully, Sekarang Promosi

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Dalam rangka mempromosikan wisata, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp72 miliar untuk influencer. Padahal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat mengusulkan juga dana Rp5 miliar untuk influencer. 

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Tapi, Pemerintah Provinsi DKI akhirnya mencoret dana untuk influencer tersebut karena menimbulkan kritik dari berbagai kalangan.

Dalih pemerintah pusat mengucurkan dana Rp72 miliar untuk influencer, di antaranya wabah virus corona berdampak negatif bagi pariwisata Indonesia. Namun, akhirnya dikritik oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Melawan virus corona dengan influencer, inilah resep negara ajaib. Mari berdoa yang banyak kepada Tuhan YME. Semoga negara kita selamat dari malapetaka," kata Fadli lewat Twitter yang dikutip pada Rabu, 26 Februari 2020.

Berikut rangkuman VIVA terkait influencer yang diberikan anggaran untuk mempromosikan wisata, baik diusulkan Pemerintah Provinsi DKI maupun Pemerintah era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Data dirangkum dari VIVAnews dan dilansir pada Kamis, 27 Februari 2020.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

DKI usulkan Rp5 miliar untuk influencer

Usulan anggaran hingga Rp5 miliar untuk influencer, atau kalangan yang biasa mempromosikan hal tertentu di media sosial sempat beredar dalam APBD 2020. Berdasarkan data pada dokumen Kebijakan Umum APBD - Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS), besaran tepatnya adalah Rp5.008.691.930.

"Penyelenggaraan aktivitas promosi pariwisata dan budaya melalui media sosial," demikian dikutip dari deskripsi kegiatan dokumen KUAPPAS pada Sabtu, 26 Oktober 2019.

Nah, usulan tersebut ada di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) DKI. Namun, cuma lima influencer saja yang dianggarkan.

"Jumlah influencer aktivitas promosi pariwisata dan budaya melalui media sosial: 5 influencer," demikian dikutip dari keterangan satuan.

Sementara Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI, William Aditya Sarana menilai perlu dikritisi jika anggaran itu benar diusulkan oleh SKPD Pemerintah Provinsi Jakarta. Menurut dia, komisi yang akan membahas anggaran Disparbud adalah Komisi B yang membidangi perekonomian.

"Menurut saya kalau pakai akal sehat belum tentu diperlukan. Segera harus dikritisi pada saat rapat Banggar (Badan Anggaran)," ujar William.

DKI coret dana untuk influencer

Sekretaris Dinas Pariwisata dan Budaya Pemerintah Provinsi Jakarta, Asiantoro mengatakan anggaran promosi pariwisata yang menggunakan jasa influencer dengan bujet anggaran Rp5 miliar untuk 5 influencer sudah tidak dianggarkan kembali. 

"Itu sudah dicoret, sudah tidak ada lagi itu. Kan sekarang kita sedang lakukan efisiensi, enggak ada anggarannya itu," kata Asiantoro pada Sabtu, 26 Oktober 2019.

Memang, kata dia, pihaknya sempat menganggarkan promosi pariwisata di DKI menggunakan jasa influencer atau famtrip. Menurut dia, selama ini penggunaan jasa famtrip sebagai influencer untuk promosi wisata Jakarta ke dunia internasional efektif.

Jadi, lanjut Asiantoro, sebenarnya famtrip itu biasanya menggunakan turis asing dengan mengajak ke sejumlah wisata di Jakarta. Harapannya, nanti mereka yang menceritakan untuk mempromosikan destinasi wisata kita di media sosial mereka.

"Jadi dahulu anggaran itu kita gunakan seperti itu, kita ingin memperkenalkan destinasi pariwisata kita dengan cara mereka yang bercerita di media sosial miliknya. Dan itu cukup efektif. Tapi itu dahulu, sekarang sudah dipangkas anggaran itu karena efisiensi itu," ujarnya.

Jokowi ikut kucurkan Rp72 miliar untuk influencer

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berencana memberikan insentif kepada influencer sebesar Rp72 miliar untuk mempromosikan wisata Indonesia. Sebab, wabah virus corona di mancanegara berdampak negatif bagi pariwisata Tanah Air.

Nah, diharapkan adanya para influencer ini bisa menghidupkan lagi sektor pariwisata di Indonesia. Rencananya, ada sepuluh destinasi wisata yang diberi insentif maupun diskon, baik untuk wisatawan mancanegara hingga dalam negeri.

Sepuluh destinasi yang mendapat diskon perjalanan yakni wilayah Yogyakarta, Labuan Bajo (NTT), Danau Toba (Sumatera Utara), Bangka Belitung (Kepulauan Riau), Batam, Bintan, Manado (Sulawesi Utara), Bali, Malang (Jawa Timur) dan Mandalika (NTB).

Airlangga menambahkan pemerintah mendorong adanya insentif sesuai dengan usulan asosiasi bahwa untuk pajak hotel dan restoran di sepuluh destinasi wisata, itu tarifnya dinolkan.

"Ini ada alokasi tambahan sebesar Rp298 miliar terdiri dari maskapai, biro perjalanan ada diskon khusus sehingga ada insentif Rp 98,5 miliar. Kemudian promosi, kegiatan pariwisata Rp25 miliar, dan influencer sebanyak Rp72 miliar," kata Airlangga dilansirdari VIVAnews pada Rabu, 26 Februari 2020.

Wishnutama: Bukan hanya untuk influencer saja

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio mengatakan anggaran senilai Rp72 miliar untuk menarik para wisatawan dengan menggunakan jasa influencer itu terdiri dari beberapa komponen.

"Ini yang Rp72 miliar itu bukan untuk influencer aja. Ada banyak komponen promosi. Jadi 72 itu untuk promosi, Fam Trip (Familiarization Trip), untuk pengenalan destinasi wisata. Salah satunya, influencer," kata Wishnutama pada Rabu, 26 Februari 2020.

Menurut dia, dana untuk influencer sendiri belum dihitung angka pastinya. Namun, diharapkan pemilihan influencer nanti mampu mempengaruhi wisatawan yang datang ke Indonesia. Misalnya pilih dari Amerika, maka carinya influencer Amerika.

"Masak kita mau pengaruhi market Amerika, tapi pakai influencer dari Indonesia. Kan tidak pengaruh. Jadi kita cari misalnya si A, engagement-nya berapa, viewers-nya berapa di YouTube atau Instagram. Nah, dari gitu-gitu lah yang akan kita lihat. Yang paling bagus, akan kita approach," ujarnya.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024