Kucurkan Rp72 Miliar untuk Influencer, Memang Ada Gunanya?

Surfing, Wisata Indonesia
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Rencana pemerintah memberikan insentif kepada influencer sebesar Rp72 miliar untuk mempromosikan wisata Indonesia dipertanyakan. Sebab, wabah virus corona di mancanegara ternyata berdampak negatif bagi pariwisata Tanah Air.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Diharapkan, dengan adanya para influencer ini bisa menghidupkan kembali sektor pariwisata di Indonesia. Rencananya, ada sepuluh destinasi wisata yang diberi insentif maupun diskon, baik untuk wisatawan mancanegara hingga dalam negeri.

Sepuluh destinasi yang mendapat diskon perjalanan yakni wilayah Yogyakarta, Labuan Bajo (NTT), Danau Toba (Sumatera Utara), Bangka Belitung (Kepulauan Riau), Batam, Bintan, Manado (Sulawesi Utara), Bali, Malang (Jawa Timur) dan Mandalika (NTB).

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mendorong adanya insentif sesuai dengan usulan asosiasi bahwa untuk pajak hotel dan restoran di sepuluh destinasi wisata, itu tarifnya dinolkan.

"Ini ada alokasi tambahan sebesar Rp298 miliar terdiri dari maskapai, biro perjalanan ada diskon khusus sehingga ada insentif Rp98,5 miliar. Kemudian promosi, kegiatan pariwisata Rp25 miliar, dan influencer sebanyak Rp72 miliar," kata Airlangga seperti dilansir VIVAnews pada Rabu, 26 Februari 2020.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Tak ada gunanya

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mempertanyakan rencana pemerintah yang mau memberikan insentif kepada para influencer guna mempromosikan wisata di Indonesia.

"Bersama buzzer, kata 'influencer' ini sekarang maknanya jelek. Dipikir itu orang-orang yang sering dijamu Presiden di istana, yang modalnya hanya main medsos. Padahal followernya juga tak seberapa. Jadi pemerintah harus jelaskan siapa influencer ini. Artis kah? Apa sudah mendesak sampai keluar 72 M?," tanya Jansen lewat Twitter.

Setelah membaca secara utuh berita tentang rencana pemerintah ini, Jansen pun menilai kalau memang kaitannya dengan virus corona yang berdampak kepada kunjungan wisata.

"Mau pakai influencer artis luar negeri pun, kalau negara asal wisman mengeluarkan travel warning, jangan berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Ya tidak ada gunanya," ujarnya.

Tapi, lagi-lagi Jansen pasrah terserah maunya pemerintah mau dibawa kemana negara ini. Sebab, pemerintah tampak tak mau mendengarkan juga aspirasi dari masyarakat.

"Tapi ya sudahlah. Apapun yang disampaikan oleh kami yang di luar kekuasaan ini, kan selalu kalian anggap noise bukan voice, jadi tak perlu didengar. Atur sesuka hati kalian ajalah. Tapi kami akan terus bersuara karena itu HAK. Sama dengan kalian dulu terus ribut, padahal BBM cuma naik 500 perak!," ucapnya.

Diklaim untuk hidupkan sektor pariwisata

Salah satu pihak yang mendapat bagian dari upaya pemerintah Indonesia mengantisipasi efek virus corona, adalah para influencer. Dana sebesar Rp 72 miliar disiapkan untuk mereka.

Influencer merupakan julukan bagi pegiat di media sosial yang memiliki banyak pengikut (followers atau audience) di akunnya. Mereka juga dipandang memiliki pengaruh yang kuat terhadap followers. Biasanya, influencer ini biasa berprofesi sebagai artis, selebgram, blogger, YouTuber, atau yang lainnya.

Anggaran Rp72 miliar untuk influencer ini adalah bagian dari insentif yang diberikan pemerintah untuk menghidupkan sektor pariwisata di Tanah Air. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya