Area Terpapar Radioaktif, 9 Orang Dicek Kesehatan
- ANTARA/M Iqbal
VIVA – Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melakukan pengecekan kesehatan kepada sejumlah warga yang tinggal dekat dengan area yang terpapar radioaktif di Perumahan Batan Indah, Kota Tangerang Selatan.
Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Batan Heru Umbara mengatakan, ada sembilan orang yang menjalani cek kesehatan guna memastikan kondisi masyarakat setempat yang bertempat tinggal.
"Total 9 orang yang akan kita cek, untuk sampling. Dilakukannya bertahap, besok kita bawa lima orang. Lalu hari Selasanya kita bawa 4 orang. Pengecekan itu nantinya dilakukan di Jakarta, lantaran alat yang digunakan berada di sana," kata Heru, Minggu, 16 Februari 2020 dilansir dari VIVAnews.
Ia menjelaskan, hasilnya pun akan keluar beberapa hari kemudian dengan estimasi kurang lebih lima hari. Sebab, harus melalui beberapa tahap.
"Hasilnya tidak langsung ketahuan, ada tahap tahap lagi," ujarnya.
Usai pemeriksaan kesehatan kepada warga, pihak Batan, Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(Bapeten) dan beberapa instansi lainnya akan melakulan evaluasi secara keseluruhan. Evaluasi ini dari segi keamanan, serta menentukan tindakan selanjutnya.
Hingga kini, pihak Bapeten masih melakukan pengangkatan dan pengerukan tanah di lokasi tersebut. Namun, lantaran hujan yang mengguyur wilayah Tangerang, pihaknya terpaksa menghentikan sementara waktu proses tersebut.
Lima lokasi
Sementara Batan menyebutkan ada lima titik di lahan kosong kawasan Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan, yang terpapar jenis radioaktif Cesium atau Cs-137 dengan lokasi yang berdekatan.
"Ada lima titik yang terpapar, dan hingga saat ini kita sedang lakukan proses clean up atau pembersihan," kata Heru Umbara.
Proses pembersihan ini pun akan dilakukan selama 20 hari ke depan. Pihaknya akan mengambil sumber pemapar yang memancarkan radiasi di atas ambang dan mengambil seluruh vegetasi dan tanah untuk dilakukan pengujian.
"Kita terus uji soal ambang kontaminasi untuk paparannya," ujar dia.
Pada mekanismenya, tim pembersih yang terbagi empat kelompok ini akan terus melakukan pengangkatan tanah yang terpapar untuk dibawa ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, di sana tanah tersebut akan dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui nilai kontaminasi atau paparan.
"Untuk pengerukan pengangkatan tanah yang terkena radioaktif ini sekitar 10 sentimeter. Dan untuk kontaminasi memang masih tinggi meski belum lewati ambang batas yakni 20 mikrosivet, tapi kita akan terus lakukan pembersihan sampai angkanya mengecil," ujarnya.
Diketahui, tanah yang terpapar nuklir ini diduga bermula dari adanya orang yang sengaja membuang limbah radioaktif ke lahan kosong tersebut. Hal itu setelah ditemukannya serpihan atau buliran yang muncul di area tersebut. Di mana setelah dilakukan pengecekan, jenis radioaktif yakni Cs-137 itu memang biasa digunakan di bidang industri.